Tuntutan Masuk SD, Paud Terpaksa Ajari Calistung

MALANGVOICE – Pembelajaran Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) yang seharusnya 80 persen membangun sikap, saat ini justru fokus pada pembelajaran baca-tulis-hitung (calistung) yang bernuansa akademik. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah TK Al-Huda Bagus, Eka Yunia Widarti SPsi.

Ia mengatakan, saat ini sekolah SD mewajibkan calon siswa menguasai calistung, bahasa Inggris dasar dan doa sehari-hari sehingga Paud terpaksa harus mengajarkan semuanya.

anak-anak Paud“Kalau menurut kurikulum seharusnya di SD itulah siswa belajar membaca dan berhitung, bukan di Paud,” tandasnya.

Ia menambahkan, Paud adalah sarana untuk mengembangkan keinginan anak sesuai dengan kemampuannya. Sudah ada kurikulum khusus untuk Paud. Untuk baca dan hitung, Paud bertugas memperkenalkan saja.

Ia mengaku, tugas guru Paud menjadi berat lantaran anak-anak yang seharusnya masih dalam usia bermain harus dipaksa belajar.

“Saya kurang setuju, kasian anak-anak kalau dipaksa belajar. Sekarang guru SD enak ya, terima jadi. Anak-anak yang masuk sudah bisa baca hitung. Tapi Kalo di Paud, anak-anak belum mandiri tapi kita terapkan pelajaran itu dari awal. Benar-benar awal,” tandasnya.