Trik Aman Bleaching Pakai Pasta Gigi Pemutih

Setelah bleaching biasanya gigi jadi sesitif (anja)
Setelah bleaching biasanya gigi jadi sesitif (anja)

MALANGVOICE – Pemutihan gigi atau dikenal bleaching bisa mudah dilakukan di rumah dengan pasta gigi pemutih.

Tentu saja, memutihkan gigi dengan cara ini berbeda dengan cara dokter gigi yang relatif lebih cepat. Dokter gigi akan menggunakan obat dengan konsentrasi hidrogen peroksida 15 sampai 38 persen lebih besar dari yang ada di pasta gigi pemutih.

“Bleaching oleh dokter bisa meningkatkan keputihan gigi instan, langsung putih saat itu juga sih. Nah kalau odol itu konsentrasi peroksidanya lebih rendah otomatis lebih lama proses memutihkannya,” papar dokter gigi sekaligus peneliti di Ikatan Profesi Kedokteran Gigi Masyarakat Indonesia (IPKGMI), Melissa Adiatman PhD.

Sementara itu, bleaching menggunakan pasta gigi pemutih, efek sampingnya gigi jadi sensitif. Menurutnya, target orang yang melakukan bleaching rata-rata untuk kecantikan, agar mendapatkan warna putih yang lebih signifikan.

“Makanya dokter biasanya akan menganjurkan menggunakan pasta gigi sensitif dulu, kemudian dokter akan memberikan pasta gigi khusus untuk mengurangi rasa sensitif setelah bleaching,” kata Melissa lagi.

Dokter gigi menganjurkan orang yang bleaching menggunakan pasta gigi pemutih untuk mengganti ke pasta gigi lain setelah tiga bulan melakukan proses pemutihan gigi. Menurut Melissa, pasta gigi pemutih mengandung zat yang membuat permukaan gigi sedikit lebih kasar.

“Kalau tidak pakai pasta gigi yang biasa, lama kelamaan menjadi kasar. Tiga bulan pakai pasta gigi pemutih, tiga bulan pakai pasta gigi lain, baru setelah itu pakai pasta gigi pemutih lagi. Begitu seterusnya selang seling. Trik bleaching yang dianjurkan memang seperti itu,” kata Melissa.