Tingkatkan Kepekaan Sosial, PPMI Kota Malang Gelar Sinau Redaksi

Wartawan MalangVoice menerima sertifikat dan ucapan terima kasih usai memaparkan materi. (Ist)

MALANGVOICE – Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Kota Malang menggelar pelatihan jurnalistik bertajuk ‘Sinau Redaksi’, Sabtu (18/2), di Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Kegiatan ini diikuti lebih dari 70 insan pers mahasiswa dari berbagai kampus.

Berlangsung dalam beberapa sesi, materi pertama dipaparkan Redaktur Pelaksana Malang Post, Bagus Ary Wicaksono. Dalam kesempatan ini, Bagus menjelaskan pembahasan terkait editing konten dan bahasa.

Secara detil, alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menekankan pentingnya ketelitian seorang editor. Usai pemaparan, dia juga mempersilakan peserta jika ingin berkunjung ke Kantor Redaksi Malang Post.

“Di Malang ini sudah cukup lengkap, beragam jenis media massa ada, mulai cetak, online, radio hingga televisi. Kalau perlu, silakan datang langsung untuk tahu lebih detil proses produksi berita,” ungkapnya.

Sementara itu, pada sesi lain sejumlah pemateri memaparkan topik berbeda. Wartawan MalangVoice, Muhammad Choirul Anwar, menjelaskan alur dan posisi redaksi dalam suatu organisasi atau perusahaan media.

Selain itu, pria asal Surabaya ini juga menjelaskan konsep pagar api serta sembilan elemen jurnalisme yang dicetuskan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Pemateri lain, Khusnul Aidil Santoso dan Yuliani Eka Indriastuti, memberi pemahaman tentang pengelolaan dan hal-hal teknis terkait website.

Sekretaris Jenderal PPMI Kota Malang, Imam Abu Hanifah, menegaskan, kegiatan ini amat substansial. “Tidak sekadar tempat berkumpul jurnalis kampus, melalui kegiatan ini kami ingin membangun dan melatih kepekaan insan pers mahasiswa membaca kondisi sosial,” tandasnya.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang ini berharap, peserta mampu mengaplikasikan materi yang sudah dipaparkan para pembicara. “Mudah-mudahan awak pers mahasiswa memahami sisten pengelolaan media konvensional dan website, serta semakin kritis dalam melaksanakan kerja-kerja jurnalistik,” pungkasnya.