Pengunggah Foto Bule pada Kampanye Dewi Sri Dipolisikan

Foto kampanye yang diunggah ke media sosial

MALANGVOICE – Tim pemenangan Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi (Dewi Sri) menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kabupaten Malang atas tersebarnya foto turis menari di atas trailer Malang Anyar dengan pakain kurang sopan. Foto itu diunggah di Facebok.

Dalam rilis yang dikirim kepada MVoice, Asep, Koordinator Hiburan Kampanye Malang Anyar, menyatakan, foto tersebut asli dan peristiwa itu benar terjadi.

“Memang ada sekelompok turis yang datang membawa satu mobil dan tiba-tiba bergabung dalam kampanye Malang Anyar di Pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, kemarin (22/11),” tuturnya.

Beberapa turis berpakaian sopan, tapi tim ‘kecolongan’ dengan naiknya turis berpakaian kurang sopan. Tapi, karena mereka warga asing, tim merasa tidak sopan untuk mengusir mereka. Apalagi massa tengah dalam situasi gembira yang sulit dikontrol. Lagipula, lokasinya di tempat wisata, siapa saja boleh ikut bergabung.

Hikmah dari peristiwa ini, sambung Asep, “Bahwa kita bisa melihat, Kabupaten Malang memiliki daya tarik bagi wisatawan manca negara. Tim Malang Anyar (MA) justru terkejut dengan kehadiran para turis asing itu. Setelah dilakukan penelusuran, akhirnya tim MA mempertanyakan berbagai hal.”

Dari para turis itu, sambung rilis tadi, bisa terpotret bagaimana penataan pariwisata oleh Pemerintah Kabupaten Malang selama ini. Bagaimana bisa ada turis dengan pakaian tidak sopan berkeliaran. Tidak ada proteksi budaya dalam hal pakaian wisatawan. Padahal regulasi itu bisa dibuat dengan memperhatikan kebudayaan lokal.

Selanjutnya tim MA mempertanyakan kepentingan pihak yang mengunggah dan menyebarkan foto tidak sopan itu ke media sosial. Tim MA tidak mungkin mengunggahnya, karena tidak sesuai kaidah norma adat ketimuran dan ketentuan UU ITE. “Kami sudah melaporkan ke polisi. Kami meminta polisi mengusut tuntas pelakunya,” tegasnya.

Diakui, kampanye model fitnah terhadap Paslon Malang Anyar akhir-akhir ini semakin gencar terjadi, sejak hasil survei paslon Dewanti-Masrifah menang 13% di atas kandidat lainnya. Arahnya sudah pada kampanye hitam.

“Para pendukung Malang Anyar juga agar tetap tenang dan fokus pada tujuan pemenangan,” tutup Asep.