Tieko, Media Pembelajaran Unik soal Permasalahan Ekologi Kota Malang

Ichsan saat lomba
Ichsan saat lomba (Anja)

MALANGVOICE – Untuk memudahkan proses belajar mengajar, guru biasa menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang unik dan menarik, tentu akan memotivasi siswa belajar lebih giat dan tidak cepat bosan.

Seorang guru Bahasa Inggris dari SD Anak Saleh, Mochammad Ichsan Wibowo SHum menciptakan Tieko. Tieko kepanjangan dari Tim Ekologi merupakan media pembelajaran tematik mengangkat topik ekologi.

Menurut Ichsan, siswa perlu diajarkan sikap berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar. Tieko membawa permasalahan lingkungan di Kota Malang yang faktual dan aktual. Anak-anak akan merasa tertantang untuk menganalisa dan memberikan catatan permasalahan lingkungan yang mereka observasi.

Media Tieko terdiri dari satu set perlengkapan ukur batang, diagram persentase berbentuk lingkaran yang bisa di kustomisasi, dan peta Kota Malang yang dikemas warna-warni. Siswa dalam kelompok akan menggunakan perlengkapan itu untuk memudahkan mereka dalam proses pengamatan ekologi.

“Anak-anak akan merasa seperti bermain game. Padahal mereka sebenarnya belajar. Dengan begitu mereka paham bahwa pembangunan yang tidak ditata juga bisa merusak ekologi,” katanya.

Ichsan menjelaskan, setelah observasi, siswa akan menulis surat rekomendasi yang ditujukan ke pemerintah Kota Malang.

“Rencananya siswa saya ajak untuk menyampaikan aspirasi ke DPRD Kota Malang,” kata alumni UIN Malang ini.

Saat ini, media Tieko telah dirupakan versi digital. Dia berharap selanjutnya Tieko bisa meningkatkan hasil belajar siswa.

Berkat kreatifitasnya menciptakan media, Ichsan berkali-kali menjuarai lomba salah satunya Bimtek Media Pembelajaran tahun 2015 lalu. Kemudian berlanjut di tingkat Provinsi Lomba Media Presentasi Pembelajaran Berbasis IT. Tahun 2016 lalu, Ichsan juga menjadi finalis lomba Inovasi Pembelajaran di Bogor.

Icsan semakin termotivasi untuk membimbing teman-teman seprofesinya membuat media pembelajaran inovatif. Saat ini Ichsan juga sibuk memberikan bimbingan bagi guru-guru di Kota Malang untuk membuat media belajar.

“Ini pengalaman berharga. Saya tidak menyangka bisa membuat sesuatu yang berbeda dengan latar belakang saya sebagai guru Bahasa Inggris,” tutupnya.