Ternyata Anak Jalanan Lebih Berisiko Terjangkit Hepatitis

Kegiatan skrinning gratis (anja arowana)
Kegiatan skrinning gratis (anja arowana)

MALANGVOICE – Ayah asuh Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT), Agustinus Tedja Bawana menyambut baik kegiatan skrining hepatitis gratis yang diinisiasi Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Cabang Malang & Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan RS Saiful Anwar (RSSA), Minggu (10/9).

Menurutnya, skrining hepatitis sudah sangat tepat apabila ditujukan bagi anak-anak jalanan, karena mereka masuk dalam daftar risiko penderita penyakit mematikan tersebut.

“Mereka ini adalah yang rentan sakit hepatitis karena gaya hidup mereka tidak jauh-jauh dari narkoba, alkohol, tato piercing, ganti-ganti pasangan. Kan penularan virus hepatitis B dan C dari cairan tubuh, jarum suntik, dan hubungan seks,” kata Tedja.

Tedja menambahkan, banyak dari anak asuhnya pernah menderita penyakit-penyakit seperti maag, typus dan liver. Itu semuanya adalah penyakit yang erat hubugannya dengan hepatitis. Bahkan, baru-baru saja anak asuhnya meninggal karena hepatitis. Tedja menilai skrining hepatitis sangat urgent dan diperlukan.

“Semoga bisa dideteksi sejak dini. Kalau tidak tertangani dari sekarang, kasihan anak-anak dan keturunan mereka berisiko tertular penyakit ini. Kami tidak punya kemampuan untuk menjamah mereka,” kata dia.

Tedja menjanjikan akan merawat anak asuhnya yang positif mengidap hepatitis. Dirinya pun mengapresiasi dokter dan tenaga medis yang menginisiasi program skrining ini. Jika perlu, kegiatan seperti ini harus dilaksanakan lebih sering.(Der/Ak)