Tercium Bau Gas Sebelum Semburan Api di Kantin SDN Ngaglik 01 Kota Batu

Pintu masuk menuju kantin lokasi kejadian gas LPG ngowos memakan korban tiga pelajar SDN Ngaglik 01, Kota Batu, Kamis (12/10). (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Petaka kantin SDN Ngaglik 01 Kota Batu, Kamis (12/10) patut dijadikan evaluasi. Sekolah seyogya menjamin keselamatan siswa dengan standar prosedur yang ketat.

Sebelumnya, tiga siswa mengalami luka bakar akibat tersembur api. Mereka terkena di bagian tangan dan kaki saat antre di kantin sekolah.

Informasi yang dihimpun MVoice, beberapa menit sebelum api menyembur, akibat selang regulator yang ngowos, tercium bau gas. Namun, pemilik warung menduga tabung kompor lainya yang bermasalah. Pemilik yang diketahui bernama Hari (35), lantas melepas regulator dari tabung gas ukuran 3 kilogram tersebut.

Baca Juga:

“Iya, memang ada dua kompor di kantin. Satu untuk bakso dan satu lagi untuk jajan gorengan. Ternyata yang bocor yang bakso,” kata Helmina salah satu guru kelas SDN Ngaglik 01 ditemui MVoice di tempat kejadian.

Helmina melanjutkan, tidak ada kobaran api yang membakar. Bahkan bunyi ledakan juga tak terdengar. Padahal jarak kantin dengan ruang guru sekitar 15 meter saja.

“Kejadiannya cepat, tidak sampai ada yang terbakar karena pemilik warung (Hari) refleks melepas selang regulator menggunakan kaki. Jadinya ya terluka bakar juga,” sambung dia.

Pasca kejadian ini, pihak sekolah komitmen bertanggung jawab. Sekolah yang tengah menjalani penilaian adiwiyata tingkat provinsi juga meminta bantuan pemerintah.

“Kami berharap ada penangan dari pemerintah agar tidak terulang lagi,” pungkasnya.(Der/Yei)