Terbitkan Buku, Pokja Pendiri Batu Pertanggungjawabkan Sejarah Peradaban

Bedah buku Pokja Pendiri Kota Batu di Block Office (fathul)
Bedah buku Pokja Pendiri Kota Batu di Block Office (fathul)

MALANGVOICE – Bedah buku yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Pendiri Kota Batu di Balai Kota Among Tani berjalan gayeng dan penuh humor. Namun apa yang disampaikan beberapa narasumber juga penuh perjuangan dan kenangan menegangkan.

Buku yang dibedah itu berjudul ‘Pokja Pendiri Kota Batu’ disusun para pendiri kota apel itu sendiri. Banyak pendiri Pokja yang hadir dan memberikan kesan-kesannya dalam bedah buku dengan suasana kekeluargaan yang rekat.

“Menulis buku ini adalah bagian dari langkah peradaban bangsa. Karana banyak yang tidak ditulis, lalu sejarah hilang dari ingatan masyarakat,” ungkap Sejarawan Prof Haryono, Wakil Rektor UM yang hadir sebagai panelis.

Prof Haryono tampaknya sangat menghargai kemunculan buku pendirian Kota Batu tersebut. Karena buku itu, menurut Haryono, bisa menjaga identitas dirinya orang mBatu beserta budaya-budaya sehingga ‘wong Mbatu’ tidak kehilangan jati dirinya.

“Kita harus prihatin dengan visi kebangsaan masyarakat masa kini karena sudah kehilangan ingatan terhadap budayanya. Kenapa ada sekelompok orang yang larut ke kanan dan kiri? Karena dia tidak mengenal sejarah bangsanya,” simpul pakar sejarah itu.

Penerbitan buku itu, secara khusus juga berarti Pokja tidak hanya berkutat pada perjuangan pribadi. Tapi lebih dari itu, karena pertanggungjawaban peradaban. Sehingga sejarah Kota Batu tidak multitafsir, sebagaimana budaya lisan zaman dulu.