Temukan Alternatif Palm Oil, Mahasiswa Ini Wakili Indonesia ke Swiss

Tim (istimewa)

MALANGVOICE – Empat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) jurusan Teknik Industri Pertanian (TIP), berhasil mewakili Indonesia mengikut ajang internasional perencanaan bisnis pangan Thought for Food Challenge (TFF Challenge) 2016 di Swiss, April mendatang.

Dengan karya bertajuk ‘Biteback, Insect Mineral Oil’, Musyaroh, Mushab, Anik Haryanti, dan Mohammad Ifdhol dengan dibimbing oleh Dr Ir Nur Hidayat MP, berhasil masuk sebagai finalis TFF 2016.

Menurut Musyaroh, Palm oil yang berasal dari kelapa sawit ini banyak menimbulkan masalah seperti kebakaran hutan, polusi udara, kebutuhan lahan yang makin menyempit, serta makin meningkatnya ongkos produksi. Sementara Biteback merupakan hasil olahan larva serangga, yang relatif lebih murah dan mudah didapat dibanding kelapa sawit.

Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa larva serangga mempunyai kandungan nutrisi yang lebih tinggi, kaya akan zat besi, omega 3, dan omega 6. Kandungan tersebut terbukti baik untuk anemia. Dan hal tersebut yang mendasari pembuatan Biteback.

Serangga yang dipilih berjenis kumbang mealworm. Serangga ini memiliki daur hidup yang cukup cepat. Proses budidaya serangga ini juga tidak membutuhkan biaya mahal, relatif mudah dan tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar tiga puluh hari.

“Dalam masa tiga puluh hari tersebut, larvanya sudah bisa dipergunakan untuk menghasilkan minyak dimana 31 ton larva dapat menghasilkan 21 persen minyak goreng tidak jenuh yang baik untuk kesehatan,” kata Musyaroh.

TFF Challenge sendiri merupakan kompetisi business plan tentang bagaimana mengatasi masalah pangan dunia di tahun 2050. Final akan diselenggarakan di Zurich, Swiss pada 1-2 April 2016. Pemenang akan berkesempatan menerima investasi awal dengan total US$ 15 ribu yang setara dengan Rp 208 juta yang digunakan untuk dana.