MALANGVOICE – Desa Tempursari, Donomulyo Kabupaten Malang, memiliki potensi besar di bidang pertanian, khususnya dalam menghasilkan singkong dan jagung.
Melihat potensi tersebut, kelompok KKN 10 Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2017, mencoba membantu dalam mengembangkan pengolahan kedua hasil pertanian tersebut dengan ide-ide kreatif.
Agar lebih menarik, kegiatan ini dikemas dengan konsep demo tutorial sehingga para peserta, yang terdiri dari ibu-ibu PKK Kelompok Kerja (Pokja) 7 dan perwakilan karang taruna, dapat melihat langsung bagaimana cara pengolahannya.
Para peserta sangat antusias memperhatikan penjelasan para penyaji, terbukti dengan terjadinya dialog secara komunikatif antara penyaji dengan peserta.
Demo pertama dilakukan oleh salah satu anggota KKN 10, Adek Kharisma, untuk pembuatan Brownies Singkong. Olahan ini memanfaatkan singkong sebagai bahan utama pengganti tepung terigu
Selain bagian umbinya, kulit singkong juga digunakan untuk Keripik Kulit Singkong yang dipraktekkan oleh Widiyanti Putri, perwakilan Divisi Ekonomi.
Pembuatan keripik ini disambut dengan positif karena para peserta mengaku tidak pernah membayangkan bahwa bahan yang biasanya digunakan untuk makanan ternak dan pupuk, bisa diolah menjadi camilan.
Untuk jagung, juga dapat diolah menjadi dua macam produk. Sari pati jagung digunakan sebagai susu jagung. Sedangkan ampasnya, dapat digunakan menjadi bubur jagung.
“Saya berharap dari sosialisasi pembuatan berbagai produk ini, untuk ke depannya dapat ditindak lanjuti sehingga bisa menjadi salah satu ciri khas dari Desa Tempursari,” jelas Reza Anwari, selaku ketua pelaksana kegiatan.
“Saya senang sekali, karena sebelumnya belum ada kelompok KKN yang pernah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK tentang pembuatan brownies singkong, keripik kulit singkong dan susu jagung. Saya selaku ketua PKK memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada penyelenggara kegiatan,“ tutur Ibu Sutati.