Tekan Lonjakan Harga Hasil Pertanian, Distanbun Gerojok Rp 500 Juta

Kadistanbun Kabupaten Malang, Tomie Herawanto (Tika)

MALANGVOICE – Tingginya permintaan komoditas hasil pertanian, memicu inflasi karena harga hasil pertanian melonjak tajam.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto.

“Menekan angka inflasi karena lonjakan hasil bumi ini, kami akan menggelar pasar tani,” jelasnya saat ditemui di gedung DPRD Kabupaten Malang, Senin (5/9) siang.

Dia menjelaskan, dana untuk pasar tani, dana yang dialokasikan sekitar Rp 500 juta. Dana itu juga digunakan untuk membantu pembangunan proyek irigasi saat terjadi bencana alam di Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo.

“Dinas Pertanian dan Perkebunan menyediakan tenda untuk membangun pasar tani,” kata Tomie.

Dia menambahkan, anggarannya telah disetujui dewan melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)tahun ini.

Tomie menjelaskan dalam pasar ini, pihaknya hanya menjembatani petani penyedia komoditas dengan pedagang secara langsung.

“Kenaikan harga hasil pertanian yang menikmati hanya pedagang. Petani dan konsumen malah dirugikan,” tegas dia.

Tomie mengklaim pasar tani ini bakal menguntungkan petani dan pembeli karena dipertemukan secara langsung melalui pasar tani.

“Rencananya pasar tani mulai efektif tahun ini akan dilaksanakan di wilayah kecamatan, secara keliling. Satu minggu dilaksanakan pasar tani selama dua hari,” tegas dia.