Tarif Kereta dan Pesawat Masuk 10 Penyumbang Inflasi Terbesar 2015

MALANGVOICE – Kenaikan harga angkutan udara, tarif kereta api dan biaya pendidikan khususnya perguruan tinggi yang terus meningkat menjadi salah satu penyumbang terbesar angka inflasi di Malang sepanjang 2015.

Inflasi atau kenaikan harga di antaranya dipicu oleh kebijakan pemerintah terkait administered price seperti tarif kereta api, tarif listrik, cukai rokok dan angkutan udara. Sebagai contoh, tarif kereta api mengalami kenaikan setelah pengalihan subsidi untuk kereta ekonomi jarak jauh dan jarak sedang ke kereta api lokal dan commuter.

Kasi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, menjelaskan, adanya keputusan Menteri Perhubungan No.PM 17 Tahun 2015, per 1 April 2015 kereta api kelas ekonomi jarak sedang dan jauh mengalami penyesuaian.

“Fluktuasi harga BBM bersubsidi, perubahan margin dalam perhitungan biaya operasional KA ekonomi yang semula 8 persen menjadi 10 persen menjadi salah satu pertimbangan perlunya dilakukan penyesuaian tarif,” jelas Erny.

Tak hanya komoditas administered price yang berkontribusi terhadap inflasi sepanjang 2015. Produk volatile price khususnya komoditi padi, palawija dan hortikultura lain juga mengalami kenaikan harga akibat musim kemarau berkepanjangan yang disebabkan oleh fenomena iklim El Nino, erupsi Gunung Raung pada Juli 2015 lalu.

“Bukan hanya kekeringan yang berdampak langsung pada tanaman, tetapi juga efek psikologis pasar karena pemberitaan kekeringan yang membuat harga di pasar naik,” imbuhnya.

Adapun 10 penyumbang inflasi terbesar sepanjang 2015 adalah angkutan udara, akademi/perguruan tinggi. Beras, bahan bakar rumah tangga, sekolah dasar, rokok kretek filter, daging ayam ras, bawang putih dan tarif kereta api.