Tanpa ‘Pungutan’, Harga Baru BBM Lebih Murah

Tanpa 'Pungutan', Harga Baru BBM Lebih Murah

MALANGVOICE – Harga BBM Resmi turun hari ini. Ada dua harga yang ditetapkan pemerintah yaitu wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) dan di luar Jamali. Ketetapan pemerintah itu dikeluarkan tadi malam sekitar pukul 19.00 dan berlaku sejak pukul 00.00 dini hari.

Harga baru yang diberlakukan mulai hari ini untuk premium adalah Rp 7.050 per liter dari Rp 7.400 per liter untuk Jamali dan Rp 6.950 per liter dari sebelumnya Rp 7.300 per liter untuk luar Jamali.

Produk lain yang diturunkan harganya adalah solar menjadi Rp 5.650 per liter, pertalite dari Rp 8.350 per liter menjadi Rp 7.900 per liter. Sedangkan pertamax untuk wilayah Jawa Timur turun dari Rp 8.750 per liter menjadi Rp 8.600 per liter.

Harga yang berlaku tersebut lebih murah dari rencana semula dimana untuk premiun rencananya diharga Rp 7.150 per liter dan solar Rp 5.950 per liter.

Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Heppy Wulansari, mengatakan, penurunan harga itu langsung disosialisasikan ke seluruh SPBU agar bisa langsung menyesuaikan harga.

Ia menambahkan proses sosialisasi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada SPBU telah dilakukan jauh-jauh har, namun tanpa pemberitahuan terkait harga.

“Sebab kami sendiri sampai tadi malam juga masih menunggu kepastian harga,” kata Heppy.

Belum adanya kepastian harga hingga tadi malam menurut Heppy disebabkan karena pemerintah masih mempertimbangkan rencana ‘pungutan’ BBM untuk pengembangan ketahanan energi, dimana pada akhirnya pungutan tidak dilakukan untuk menghindari kontroversi di masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dalam penjelasannya mengatakan alokasi dana ketahanan energi tersebut nantinya akan dibahas terlebih dahulu bersama DPR saat pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

“Banyak perbedaan pendapat, sehingga peerlu dibahas kembali saat APBN-P,” kata dia.

Sebelumnya, harga baru premium ditetapkan Rp 7.150 per liter dan solar Rp 5.950 per liter. Harga tersebut sudah termasuk alokasi dana pengembangan ketahanan energi. Dari harga premium diambil Rp 200 per liter dan dari harga solar diambil Rp 300 per liter.