Tak Semua Nelayan Bisa Kerja Sama di Swalayan Ikan

Kepala Dinas Pertanian, Hadi Santoso

MALANGVOICE – Kabar tentang akan diresmikannya Swalayan Ikan, April mendatang, membuat para nelayan ikan ramai-ramai mengajukan kerja sama dengan Dinas Pertanian.

Para nelayan itu tak hanya datang dari kawasan Kabupaten Malang dan sekitarnya, tapi juga Jawa Tengah. “Tidak semua nelayan kami terima untuk kerja sama,” kata Kepala Dinas Pertanian, Hadi Santoso.

Ia menjelaskan, ada beberapa kriteria yang ditetapkan lembaga pengelola swalayan, salah satunya yang paling penting yakni entang kesehatan ikan yang mereka tangkap atau budidayakan.

“Kalau di Jawa Tengah, kami melihat kualitas ikan Kakapnya bagus. Sementara kalau ikan Tuna dari Kabupaten bagus,” imbuhnya.

Kriteria kedua, nelayan harus berani bersaing harga, karena swalayan itu dirancang agar konsumen mendapat ikan yang murah dan segar.

“Selain itu nelayan harus bisa mengamas dan mengolah ikannya sebelum disetok ke Swalayan Ikan,” tukasnya.

Ikan yang diterima, harus dalam bentuk fillet dan siap masak dan aturan itu juga berlaku untuk pembudidaya ikan air tawar. Ikan dalam kondisi hidup yang akan dijual di sana rencananya hanya lele, gurami, dan patin saja.

“Jadi benar-benar swalayan. Bukan hanya namanya, tapi juga konsepnya, karena kita gunakan satu kasir,” ujarnya.

Terkait kesiapan bangunan, pria yang akrab disapa Sony itu menegaskan, pemugaran bangunan bekas gedung Pasar Benih Ikan di Jalan Sarangan, Kecamatan Lowokwaru, sudah seratus persen. “Tinggal listrik yang masih harus kita tambah daya,” pungkasnya.