Tak Representatif, Puskesmas Mojolangu Butuh Perhatian

Puskesmas Mojolangu

MALANGVOICE – Kondisi Puskesmas Mojolangu, Kota Malang, membutuhkan perhatian. Bayabgkan, untuk pelayanan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak dan Konsultasi Gizi, saat ini terpaksa dilakukan di gudang berukuran 2 meter kali 4 meter.

“Padahal minat untuk DDTK sangat tinggi,” kata Kepala Puskesmas Mojolangu, Ina Krisnawati.

Puskesmas Mojolangu-2Ia menambahkan, setiap hari pihaknya hanya menerima sebanyak 5 pasien saja dan terpaksa menolak pasien lain, karena lokasinya tidak memadai.

“Padahal orangtua sangat antusias mengetahui pertumbuhan anak. Apalagi untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, kan tidak mungkin ke tempat pelayanan kesehatan swasta yang biayanya mahal,” bebernya.

Dikatakan pula, khusus layanan DDTK membutuhkan waktu pengamatan yang cukup lama di tempat yang luas. Sebab, selain pemeriksaan, juga ada pemberian edukasi pada orangtua.

“Seperti Puskesmas lain, namanya Puskesmas pasti jumlah tenaga medisnya ya belum cukup. Tapi kalau dibilang kurang, ya dicukup-cukupin,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi, mengatakan, tahun ini ada Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 2 miliar untuk peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Salah satunya digelontorkan untuk Puskesmas Mojolangu.

“Nanti Puskesmas Mojolangu akan ditingkat, karena layanan DDTK tempatnya tidak representatif,” kata Asih.