Swing Voters 50 persen Masih Bisa Ubah Peta Politik

Hasil Survei LaPoRa

MALANGVOICE – Hasil Survei Laboratorium Politik dan Rekayasa Kebijakan (LaPoRa) menyebut pasangan Rendra Kresna-Sanusi memiliki elektabilitas tinggi dengan 63,7 persen suara, disusul Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi 26,8 persen dan pasangan Nurkholis-Mufidz 1,5 persen.

Namun hasil itu masih bisa berubah, mengingat responden yang diteliti LaPoRa masih ragu-ragu dengan pilihan sementaranya.

Peneliti LaPoRa, Fazadora, mengatakan, setelah memberikan pilihan politiknya, sebanyak 50 persen responden itu ternyata belum tahu apakah mencoblos calon yang sementara dipilihnya atau tidak.

“Sebanyak 45 persen sudah pasti memilih apa yang mereka sebut dalam survei, dan sisanya 5 persen menyatakan tidak pasti dan bisa berubah,” kata Fazadora, beberapa menit lalu.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa mengubah pilihan, di antaranya money politics, ada tokoh menarik di balik pasangan calon, program partai dan beberapa faktor lain.

“Kalau masalah money politics masih ada, tapi itu tidak mempengaruhi,” tuturnya.

Fazadora merinci beberapa pemilih menerima politik uang tapi tetap memilih berdasarkan sesuai hati nurani.

Sementara itu, pengamat politik dari UB, Wawan Sobari, menegaskan, meski Rendra-Sanusi leading dengan elektabilitas 63,7 persen, namun hasil survei LaPoRa menegaskan, ada 50 persen ‘swing voters’ yang bisa mengubah peta.

“Kekuatan figur dan pencitraan sangat dominan dan spontan,” kata Wawan.

Ia menambahkan, tingginya angka swing voters bisa dilakukan dengan memetakan basis yang kuat dengan menjamin pemilih datang ke tempat pemilihan suara (TPS).

“Memetakan harus bergerak berdasar basis atau memetakan grey area,” tandasnya.

1 COMMENT

Comments are closed.