MALANGVOICE – Banyak cara membuat kulit menjadi putih. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi suplemen pemutih kulit. Namun tidak sembarangan suplemen. Beberapa bahan suplemen pemutih ini sudah mendapatkan ijin dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
Menurut dokter kulit yang praktek di Jalan Karyawiguna, Tegalgondo, Dr Dhalia Astuti SpKK, zat utama yang kerap ada di suplemen pemutih kulit adalah glutathione.
“Glutathione bertindak sebagai antioksidan yang bisa mencegah kerusakan oksidatif pada kulit. Selain itu, glutathione dalam dosis besar juga bisa memutihkan kulit. Cara kerjanya adalah menghambat produksi melanin (pigmen penentu warna kulit),” kata Dhalia saat, dihubungi MVoice.
Sebenarnya glutathione diproduksi secara alami oleh tubuh manusia. Namun pasokannya menurun seiring pertambahan usia. Kadar glutathione di dalam tubuh bisa dimaksimalisasikan dengan cara menjaga keseimbangan asupan nutrisi.
Selain glutathione, lanjut dia, bahan lain yang kerap ada di suplemen pemutih adalah kolagen, termasuk juga collactive TM ( senyawa kolagen). Kolagen merupakan protein yang ada dalam tubuh manusia. Jumlahnya pun berlimpah. Kolagen sangat diperlukan dalam pemulihan sel-sel kulit mati.
“Zat ini sering dipakai dokter kulit untuk menghilangkan kerutan dan mengembalikan kekenyalan kulit,” tambah dia.
Selain itu, vitamin C dalam bentuk ascorbic acid sering ditambahkan di suplemen pemutih kulit. Vitamin C dikenal efektif untuk memutihkan kulit.
“Semua zat itu teruji di BPOM dan terbukti aman untuk tubuh. Sebaiknya selalu pertimbangkan masak-masak sebelum mengkonsumsi suplemen pemutih. Perhatikan zat-zat yang terkandung aman atau tidak,” tutur dia