Sukses, Peserta Saling Unjuk Kemampuan Seni Daerah

Ajang bertajuk Jatim Specta Night Carnival berlangsung meriah. (Muhammad Choirul)
Ajang bertajuk Jatim Specta Night Carnival berlangsung meriah. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Malam ini, Sabtu (7/10) Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan Pawai Seni Budaya Jawa Timur. Ajang bsrtajuk Jatim Specta Night Carnival 2017 ini berlangsung meriah dihadiri ribuan penonton.

Even ini merupakan helatan ke empat kalinya. Mengambil start di Museum Brawijaya kawasan Jalan Ijen, para peserta menuju Baperwil Malang. Adapun tema yang diusung ialah Pesona Topeng Nusantara.

Sinarto selaku sekertaris Disbudpar Provinsi Jatim, didampingi Sekda Kota Malang Wasto, menerangkan bahwa peserta Karnaval merupakan wakil atau utusan dari masing-masing kab/kota se-Jawa Timur. Selain itu, ada pula dua peserta dari Riau dan Yogyakarta.

“Ini tak lain untuk menunjukkan seni pertunjukan rakyat, tradisi sebagai khazanah budaya bangsa yang memiliki keanekaragaman bentuk, jenis, nilai dan visual. Ini merupakan warisan penting untuk penguatan jati diri, kepribadian dan kemartabatan serta sumber bahan dan inspirasi dalam proses kreatif bagi kehidupan berbudaya,” tandasnya.

Disisi lain, seni dan berkesenian juga bisa menggerakkan sektor-sektor ekonomi kerakyatan maupun sektor Kepariwisataan. Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki keragaman seni budaya dan adat istiadat yang tentu dibarengi dengan keunikan dan kekhasannya masing-masing.

Karena itu, lanjut dia semua pihak perlu memperbanyak ruang-ruang kreatif dan event-event guna mengawal tumbuh kembangnya seni-seni yang ada di tengah masyarakat.

“Sebagaimana kita sadari bahwa menjaga tradisi berbekal atas nama pelestarian dan kecintaan saja tidaklah cukup. Tradisi perlu terus direformulasi,” tegasnya.

Bahkan, masih menurut dia, bahkan jika perlu bermetamorfosis agar bisa berhadapan dan bersaing dengan kompetitor-kompetitornya di dunia modern saat ini. Dia menilai, kesenian akan tetap hidup apabila di dalamnya ada kreativitas, baik dalam memproduksi menggelar, maupun sosialisasi serta kreatif dalam menghidupi dirinya sendiri. “Itulah latar belakang ajang ini,” pungkasnya.(Coi/Yei)