Story Telling Ikut Membentuk Karakter Anak

Praktik story telling di SD Lab UM. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kurangnya guru memberikan cerita atau story telling pada siswa, pada akhirnya tidak membantu membentuk karakter anak didik.

Menurut spesialis pelatihan guru SD dan MI USAID Prioritas Jawa Timur, Muhsan Hudi, story telling bermanfaat dalam rangka membentuk sifat tenggang rasa anak pada orang lain.

Praktik story telling di SD Lab UM. (Istimewa)
Praktik story telling di SD Lab UM. (Istimewa)

Namun, cara story telling tidak melulu membaca buku di hadapan anak didik. “Perlu dicari buku yang tepat dengan pesan moral di dalamnya,” katanya, saat memberi pelatihan Membentuk Karakter Anak Melalui Storytelling di Ijen Suites, hari ini.

Keengganan guru bercerita ataupun mendongeng, salah satunya disebabkan karena ketiadaan aturan yang baku dan jelas. Sehingga guru melupakan esensi bercerita dan mendongeng bagi tumbuh kembangnya karakter anak didik.

Pelatihan yang sudah dimulai sejak 26 Maret lalu wajib diterapkan seluruh peserta, yakni di SDN Penanggungan, SD Percobaan 1, SD Percobaan 2, SD Pisang Candi, SDN Sumber Sari 3, dan SD Lab Universitas Negeri Malang.

“Semangat guru perlu digugah kembali untuk melaksanakan kegiatan bercerita ataupun mendonggeng dengan muatan pesan moral di depan kelas,” lanjut Muhsan.