Status Bromo Turun, Personel PMI Siaga Banjir dan Tanah Longsor

Bromo Saat masih berstatus siaga (istimewa)

MALANGVOICE – Tim pemantauan Penanganan Bencana (PB) PMI Kabupaten Malang akan menutup pos pantau aktivitas gunung Bromo menyusul dikeluarkannya laporan penurunan status gunung tersebut dari siaga menjadi waspada.

Kepala Bidang Pelayanan PMI Kabupaten Malang, Amirul Yasin mengatakan tim pemantauan akan diakhiri pada 29 Februari mendatang dan dialihkan ke pemantauan bencana banjir dan longsor di sejumlah titik di Malang Raya.

“Sesuai koordinasi, pemantauan Bromo akan diakhiri 29 Februari mendatang. Tim akan ditarik dari empat pos pantau meliputi Ngadas, Wringin Anom, Taji dan Jabung,” terang Yasin kepada MVoice beberapa menit lalu.

Ia mengatakan, relawan akan ditempatkan di pos pantau baru untuk siaga banjir dan longsor di tiga titik pantau yaitu Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, Ngantang. Pos pantau Tirtoyudo mengawasi daerah Dampit dan Ampel Gading. Sumbermanjing Wetan untuk wilayah Gedangan dan Bantur, sedangkan Ngantang meng-cover Pujon dan Kasembon.

“Dimasing-masing pos pantau, kita siaga empat personel,” tutur Yasin.

Yasin menambahkan, sejauh ini belum ada laporan tanah longsor dan banjir. Namun personel di tiap-tiap pos pantau akan dilengkapi alat komunikasi.

“Personel akan siaga selama 24 jam,” tegas dia.

Seperti diketahui, Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengumumkan laporan PVMBG dimana aktivitas vulkanik Bromo mengalami penurunan. Berdasarkan hal tersebut, radius bahaya dari 2,5 km menyusut menjadi 1 km dari puncak kawah.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafi Lutfi menambahkan, pemantauan masih akan dilanjutkan hingga satu- dua hari ke depan untuk memastikan situasi benari-benar kondusif.

“Kemungkinan Minggu atau Senin baru pulang,” imbuh Hafi.