Soal Pendataan Kiai dan Ulama, Ujung: Itu Kabar Bohong

Silaturahmi ulama dan Kapolres di Unira Malang (foto: Subbag Humas Polres Malang)

MALANGVOICE – Baru-baru ini, jagat dunia maya dihebohkan dengan kabar pendataan kiai dan ulama oleh pihak kepolisian, dengan berbagai argumentasi yang menyudutkan institusi korps coklat ini.

Mengenai hal ini, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung SH SIK angkat bicara.

Menurut dia, kabar yang beredar di media sosial adalah bohong dan menyesatkan.

“Tidak ada pendataan kiai dan ulama seperti yang dimaksudkan di media sosial (medsos),” kata dia dalam Silaturahmi Kepolisian dengan Ulama NU dan Muhammadiyah di Unira, Kepanjen, Selasa (7/2).

Kabar ini merebak sejak seminggu lalu dan dikaitkan dengan maksud jahat seperti tahun 1965, yakni pemberangusan serta penculikan ulama.

“Ini yang saya maksud menyudutkan secara keji dan kepolisian merasa didzolimi,” tegas dia.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Dyan Vicky Sandhi menjelaskan, pendataan itu bukan untuk maksud buruk.

Melainkan sebagai database internal kepolisian. Terutama Kapolda apabila ingin silaturahmi dan mengundang para ulama jika ada kegiatan.

Lanjut dia, ide ini merupakan usul dari kiai kondang, KH Hasyim Muzadi saat sakit dan dijenguk oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin.

“Maka dari itu Kapolda meminta jajarannya untuk mendata kiai dan ulama sebagai database sebagai tujuan silaturahmi tadi. Bukan pendataan untuk hal yang buruk,” tandas dia.