MALANGVOICE – Perkembangan teknologi digital memberikan keuntungan bagi industri pariwisata. Dalam industri pariwisata kreatif, ada beberapa produk digital yang menjadi referensi bagi wisatawan sebelum berpergian.
Menurut Staf Khusus Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata RI, Hari Waluyo, berdasar survey, new sites atau situs berita mendominasi 51 persen media digital untuk sumber informasi wisata. Di lini kedua, Facebook menjadi pilihan referensi bagi traveller.
“Tidak hanya wisatawan nusantara, tetapi juga mancanegara,” jelas Hari dalam Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan di Harris Hotel and Covention.
Selain news sites dan Facebook, retail sites, blog, youtube, google+, brand sites, group, Pinterest, Twitter hingga Linked juga menjadi situs yang menjadi pilihan mencari informasi destinasi wisata bagi traveller.
“Blog sangat banyak, namun seringkali blogger malas update. Padahal jika dikelola dengan bagus, maka bisa menjadi sumber informasi wisata bagi traveller. Terutama jika berisi info catatan perjalanan ke destinasi wisata,” urai dia.
Menurutnya, teknologi digital memungkinkan promosi wisata bisa menjangkau semua kalangan dimana kombinasi antara destinasi wisata yang dikombinasikan dengan creative blogging dan creative marketing bisa menjadi rumus sempurna untuk meningkatkan volume wisatawan.
“Perlu dilakukan sinergi. Sebab jika berbicara tentang destinasi, maka tidak bisa berbicara satu elemen saja. Tetapi semua sektor,” urai dia dihadapan sekitar 200 pelaku wisata baik kota maupun kabupaten Malang.
Ia menambahkan, keberadaan digital creative tersebut sejalan dengan perkembangan quality tourism dimana saat ini wisata bukan lagi sekadar menikmati tempat wisata, tetapi banyak menceritakan pengalaman melakukan perjalanan yang bisa memeningkatkan kualitas hidup.