Setor Rp 15 Miliar, TNBTS Dapat Anggaran Rp 20 Miliar

Bromo (Istimewa)

MALANGVOICE – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada 2016 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk pengelolaan kawasan Bromo Tengger Semeru, turun Rp 5 miliar dari tahun lalu yang tercatat Rp 25 miliar.

Kepala Balai Besar TNBTS Malang, Ayu Dewi Utari mengatakan, selama ini anggaran yang didapatkan dari pusat selalu berada di atas angka pendapatan sektor wisata. Kondisi ini dikarenakan biaya pengelolaan kawasan taman nasional sangat besar.

“Pendapatan mencapai Rp 15 miliar, anggaran pengelolaan Rp 20 miliar. Cukup besar untuk biaya operasional, sebagai contoh, untuk gaji saja anggaran sudah tersedot Rp 8 miliar,” rinci Ayu.

Penyusutan anggaran tahun ini menurut Ayu penyebab salah satunya adalah fokus pemerintah untuk pemulihan hutan pasca kebakaran di luar jawa yang membutuhkan dana cukup besar.

Untuk di TNBTS sendiri, anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional seperti perbaikan jalur pendakian yang rusak, inventarisasi tumbuhan hutan, pembersihan baik di Bromo maupun Semeru, hingga pemadaman apabila terjadi kebakaran.

Sebagai tambahan, pendapatan TNBTS dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2011 lalu, pendapatan sektor wisata mencapai Rp 1,3 miliar.

Di 2015 tumbuh menjadi Rp 15,1 miliar. Sampai saat ini, wisata masih menjadi sumber pendapatan TNBTS. Sebab potensi pendapatan dari sumber daya air dimanfaatkan untuk masyarakat dan panas bumi belum dikelola dengan baik.

“Semua pendapatan langsung disetor ke pusat. Tidak ada sharing atau sejenisnya dengan TNBTS. Anggaran pun kebijakan pusat, kita hanya memaparkan program kerja saja” tegas dia.