Sering Menang Kontes, Honda Life Kuno Ditawar Rp 100 Juta

Aditya dan mobil Life kesayangannya. (deny/malangvoice)

MALANGVOICE – Jambore nasional (Jamnas) penggemar mobil Honda Life di Malang, sekaligus sebagai ajang pamer bagi pemilik mobil produk tahun 1970an itu.

Salah satu peserta jambore, Aditya Fanda, warga Jalan Danau Sentani, Sawojajar, Kota Malang ini, punya cerita soal mobil ikuran mini tersebut.

Honda Life2Dibeli seharga Rp 5 juta di Sidoarjo, mobil kuno itu disulap jadi mobil klasik dan elegan. Hasilnya t sudah beberapa trophy direbut dari beberapa ajang kontes.

Aditya, mengaku yang paling diingat adalah saat memenangi kontes HIN 2014 & 2015 dengan kategori best retro. ”Dua tahun berturut-turut menang, seneng sekali, yang lain banyak trophy macem-macem saya lupa,” katanya.

Kemenangan saat kontes HIN 2015 awal silam, Aditya mengaku hanya menambah gerobak di belakang mobil selain dirombak habis. Seperti cat asli berwarna hijau diganti putih, velg, full audio, dan beberapa part dibikin sendiri seperti grill, rak atas, dan lampu dashboard yang didatangkan dari Jepang.

Gerobak itu diambil dari potongan body mobil bekas yang ia beli. Kemudan didesain mirip bak mandi, “Matching trailer itu yang buat menang HIN Best Retro, awal tahun ini. Tahun 2014 juga menang tapi gak pakai gerobak itu,” jelas pria 29 tahun itu.

Hasil modifikasi itu diakui Aditya bisa menghabiskan puluhan juta rupiah, tapi ia tak ingin berhenti berkreasi. Sampai akhirnya muncul godaan lain, mobil kesayangan Aditya itu ditawar ratusan juta, peminatnya ingin menukar Honda Brio keluaran baru seharga kurang lebih 100 juta itu dengan Honda Life keluaran tahun 73 yang dulu dibeli seharga Rp 5 juta. Namun, ia menolak dan mengatakan mobilnya tidak untuk dijual.

Honda Life3“Sampai kapanpun dan berapapun si penawar tidak akan saya kasih, karena kisah mobil ini dan perjuangan saya tidak terbeli,” tegasnya.

Saat ini mobil Aditya mengikuti komunitas Honda Life Club Indonesia chapter Malang, dengan komunitas itu ia berharap bisa menemukan ide lain dalam bermodif. “Saya sering dapet ilmu dari orang-orang, mereka saling bantu di sini ngeshare spare part langka untuk bahan modif,” harapnya.-