Sering Cemas, Begini Cara Meredamnya!

Cemas Berlebihan (istimewa)

MALANGVOICE – Kecemasan adalah sesuatu yang wajar dialami siapa saja. Kecemasan biasanya muncul saat kita berhadapan dengan keadaan yang tidak jelas, membingungkan, menegangkan, atau menakutkan.

Ketika kita sedang menghadapi sebuah kondisi bermasalah, kecemasan dapat berperan positif untuk membantu kita fokus memecahkan masalah tersebut. Namun, jika muncul secara berlebihan, seringkali kecemasan yang kita alami malah dipenuhi visualisasi hal-hal buruk yang mungkin terjadi dari masalah yang sedang kita alami.

Kecemasan yang seperti ini biasanya malah akan membawa efek negatif pada diri kita, dan membuat kita tidak dapat berpikir jernih untuk memecahkan masalah yang sedang perlu kita atasi.

Menyadari bahwa kecemasan itu berlebihan, adalah langkah awal yang membuat kecemasan itu berhenti. Setelah itu kita bisa berusaha mengatasinya.

Pahamilah terlebih dahulu bahwa pada dasarnya kecemasan adalah sesuatu yang muncul secara otomatis di luar rencana kita. Artinya, sangat mungkin bahwa kita memiliki pikiran buruk yang membuat cemas walaupun kita tidak menginginkannya.

Berusaha mengalihkan pikiran dan berusaha fokus pada kegiatan tertentu biasanya dapat membantu kita meredam kecemasan, tetapi cara tersebut hanya bersifat sesaat dan membantu dalam jangka waktu yang pendek saja.

Lagipula, karena hanya berupa pengalihan, maka kita sebetulnya tidak sedang berusaha mengatasi kecemasan tersebut, tetapi hanya berusaha melupakannya saja untuk sementara waktu. Oleh karena itu, cara ini perlu didukung oleh cara lain yang lebih bermanfaat untuk jangka panjang.

Pikiran Mengganggu.
Kecemasan adalah sebuah perasaan yang kompleks.Sementara pikiran yang berdatangan biasanya berisi hal-hal mulai dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal terkait topik kecemasan yang dialami. Dengan mengetahui adanya ciri-ciri fisik dan pikiran yang terkait dengan kecemasan, kita pun dapat ‘mengakali’ kecemasan yang kita alami dari kedua aspek tersebut.

1. Napas yang teratur akan membuat diri kita mendapat sinyal bahwa kecemasan yang kita alami telah berkurang dibandingkan dengan ketika napas kita sedang tersengal-sengal. Dengan sendirinya, setelah napas kita menjadi teratur, perasaan kita pun akan menjadi lebih tenang.

2. Sementara itu, dari sisi pikiran yang mengganggu, kita dapat berusaha mengonfirmasi pikiran-pikiran kecemasan kita dengan bertanya kepada orang lain yang kita percaya. Misalnya, kita dapat bertanya dan berdiskusi dengan sahabat mengenai isi pikiran yang membuat kita cemas, apakah pikiran tersebut masuk akal atau cenderung berlebihan dan tidak masuk akal. Masukan dari orang lain yang kita percaya dapat membuat kita berpikir ulang secara lebih jernih mengenai pikiran-pikiran yang membuat kita cemas.

Walau mungkin tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kecemasan kita, setidaknya itu dapat membantu kita menurunkan level kecemasan tersebut agar tidak terlalu mengganggu kehidupan kita sehari-hari lagi.

sumber: oprah.com