Serangan Jantung, Dosen UB Tak Sadarkan Diri di Kelas

Ilustrasi. (Anja Arowana)

MALANGVOICE – Civitas akademika Universitas Brawijaya dikagetkan dengan kabar meninggalnya seorang dosen Fakultas Teknik saat sedang mengajar di dalam kelas pagi ini.

Setelah diklarifikasi, ternyata dosen itu tidak meninggal, melainkan terkena serangan jantung diduga karena faktor usia dan hipertensi. Dosen itu bernama Totok Sugiarto (60), dosen Desain Arsitrktur, Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik UB.

Menurut informasi yang diterima MVoice dari staff pengajar di lokasi kejadian, Mohammad Rashin, Totok masuk di kelas pagi jam 08.10 WIB. 10-15 menit kemudian, beberapa mahasiswa yang sedang panik mendatangi Rashin di ruangannya.

Totok Sugiarto dosen arsitektur (istimewa)
Totok Sugiarto dosen arsitektur (istimewa)

“Mereka datang minta tolong, katanya pak Totok sudah kaku di kelas. Lalu saya bergegas menolong ke kelas beliau di lantai tiga. Di lokasi itu ada pak Heru, rekan mengajarnya,” katanya Rashin saat dihubungi MVoice beberapa menit lalu.

Rashin menerangkan, kondisi Totok terbujur kaku tidak sadarkan diri dengan kondisi mata terpejam sebagian dan kelihatan putih matanya saja. Rashin dibantu staff yang lain melarikan Totok ke Rumah Sakit Islam Unisma.

“Disana setelah diperiksa gula darahnya 293. Lalu pak Totok akhirnya sadarkan diri. Dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dirawat,” kata Rashin.

Demikian, kegiatan perkuliahan masih berlanjut dilanjutkan dosen lain dari team teaching desain arsitektur.

Seperti yang diketahui, Totok baru saja berulangtahun yang ke-60 tahun kemarin (20/9). Seharusnya Totok sudah masuk masa pensiun, namun Rashin tidak tahu alasan kenapa Totok masih mengajar.