Sedekah Habit, Ketika Sedekah Menjadi Lifestyle…

Volunteer Sedekah habit (anja)

MALANGVOICE – Tak harus menunggu kaya untuk bisa bersedekah. Itulah prinsip yang dipegang komunitas Sedekah Habit yang berdiri sejak Juli 2015.

Komunitas yang digawangi Mutiara Priza, alumnus Jurusan Akutansi UM itu berawal dari keisengannya bersama beberapa temannya untuk menyisihkan sebagian uang yang mereka miliki untuk membantu kaum dhuafa.

“Kita sering nongkrong mbak. Lama-lama mikir juga. Daripada duit habis buat nongkrong, mendingan buat sesuatu yang positif,” tutur Mutia, demikian ia akrab disapa.

Mutiara (anja)
Mutiara (anja)
Awalnya Mutia dan teman-temannya membuat arisan sedekah, mengumpulkan uang berapapun untuk kepentingan sedekah. Selanjutnya uang itu didonasikan ke orang-orang yang membutuhkan.

Seiring waktu, ternyata memberikan uang tunai dirasa kurang efektif. Akhirnya digunakan untuk membeli nasi kotak, lalu dibagi-bagikan. Dari situ banyak orang mulai tertarik dan banyak menitipkan uang serta pakaian bekas ke Mutia dkk untuk disedekahkan.

Nama Sedekah Habit dipilih, karena keinginan komunitas untuk menjadikan sedekah sebagai lifestyle, kebiasaan, dan suatu kesadaran. Sedekah Habit kini aktif menyalurkan hasil penggalan dana untuk disedekahkan kepada kaum dhuafa dan panti asuhan.

“Sedekah itu tidak harus nunggu kaya, tak harus nunggu jadi sarjana lalu kerja. Disini, orang yang kemampuan ekonominya dibawah saja mau bersedekah,” sahut Mutia.

Untuk urusan laporan keuangan, Sedekah Habit sangat menjaga transparasi.

“Laporan keuangan keluar masuk kamu poskan di sosmed, di instagram. Jadi sekecil apapun nilainya pasti akan kami cantumkan. Untung dari jualan aksesoris pun akan di sedekahkan, 100 persen sedekah,” imbuh Mutia.

Sampai saat ini ada 80 sukarelawan yang bergabung ikut membantu. Mereka biasa menggalang dana 2 minggu sekali di Car Free Day, dan lokasi lain. Rencananya, Sedekah Habit akan dibuka juga di kota-kota lain.

Bagi yang berminat sedekah melalu Sedekah Habit. Hubungi CP: 083848338811 (Tyas)