Sebelum Divonis Kritis, Siapkan Ini!

Uang darurat. (nationchange.com)

MALANGVOICE – Tak satu pun orang di dunia ini yang mau sakit. Tapi kalau akhirnya sakit juga, bagaimana? Jika mendadak kita divonis kritis, kesehatan dan kondisi keuangan menjadi pikiran dan keluarga kita.

Penyakit kritis tidak sama dengan penyakit biasa, mulai dari penanganan, pengobatan, dan hal lainnya dilakukan secara khusus. Tanpa jaminan keuangan, bisa jadi kita dan orang terdekat dibuat bangkrut karenanya. Sekalipun mempunyai asuransi, bukan berarti kita bisa terhindar dari masalah finansial.

Berikut persiapan finansial yang bisa kita lakukan agar perlindungan finansial lebih maksimal:

1. Daftar Semua Benefit
Cara ini memang butuh biaya. Karena semakin banyak benefit yang ditawarkan oleh sebuah asuransi masuk dalam perlindungan, semakin mahal tarif premi yang harus dibayar. Secara otomatis, akan semakin besar pula budget asuransi yang harus dikeluarkan.

Walau begitu, coba pikirkan lagi, apakah tindakan ini cukup sebanding dengan apa yang akan didapatkan jika –walau kita wajib berharap jangan sampai atau tidak terjadi– risiko sebuah penyakit kritis menimpa kita?

2. Ambil Fasilitas Kesehatan dari Kantor
Pasca munculnya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, maka setiap kantor wajib mengasuransikan karyawannya. Selain BPJS, apakah kantor kita juga menyediakan asuransi swasta tambahan lainnya.

Apakah untuk rawat jalan dan konsultasi serta cek kesehatan yang dilakukan, kantor kita memberikan sistem penggantian uang? Jika iya, maka manfaatkanlah semua fasilitas itu.

3. Tabungan Khusus Berobat
Punya asuransi memang bisa memberikan jaminan perlindungan biaya atas segala risiko yang terjadi. Namun jika kondisi tidak ditanggung asuransi, maka Anda butuh dana darurat berbentuk uang tunai yang selalu siap.

4. Kenali Penyakit Sendiri
Yang tahu kondisi tubuh Anda pastinya Anda sendiri. Dokter hanya membantu memeriksa, mendeteksi penyakit, selanjutnya memberikan rencana pengobatan yang harus dilakukan.

Sebab itu, saat sedang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan, jangan menjadi orang yang irit bertanya. Tanyalah obat dan pengobatan yang sebenarnya tidak perlu kepada dokter. Sehingga Anda bisa melakukan pencegahan sedini mungkin, dan perbaikan pola hidup tentunya.

sumber: readerdigest.com