SBSI Serukan Buruh Malang Raya Bersatu Suarakan Lima Tuntutan

Ratusan buruh berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang. (Muhammad Choirul)
Ratusan buruh berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang. (Muhammad Choirul)
Perwakilan buruh ditemui Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang, Bambang Suharijadi, dan Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo. (Muhammad Choirul)
Perwakilan buruh ditemui Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang, Bambang Suharijadi, dan Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Ratusan buruh yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI), menyerukan kepada seluruh buruh se Malang Raya agar menyuarakan lima tuntutan. Hal ini disampaiakan dalam aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Senin (1/11) siang.

Lima tuntutan itu, yakni cabut PP No 78/2015, hentikan politik upah murah, berikan upah layak buruh Malang sebesar Rp 2.816.059, hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing, serta wujudkan upah layak bagi buruh.

Humas SPBI, Firman Rendi, menyatakan, saat ini buruh dipaksa berkompromi dengan daya beli yang semakin lemah, seiring stabilitas pasar yang dinilai gagal dijalankan pemerintah. “Upah buruh justru jadi korban, dalam hal ini,” ungkapnya.

Dia menambahkan, harga kebutuhan pokok yang makin meroket tidak diimbangi dengan kenaikan upah layak. Selain itu, sistem kontrak dan outsourcing juga masih jadi momok menakutkan bagi buruh.

“Kami benar-benar merasakan perbudakan gaya baru yang dilegalkan pemerintah. Ancaman PHK massal masih menghantui nasib kaum buruh,” tandasnya.

Sebelum membubarkan diri, perwakilan buruh ditemui Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang, Bambang Suharijadi, dan Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo.

Kedua orang itu berdiskusi membahas tuntutan buruh dan sepakat mewadahi aspirasi tersebut. “Sejauh ini, kami masih berpedoman pada peraturan yang ada. Kalau ada suara-suara seperti ini, kami tampung dan jadi catatan kami selanjutnya,” kata Bambang Suharijadi.