Sampah Pasar Merjosari Rutin Diangkut, Tapi…

Polemik Pembangunan Pasar Dinoyo

Penumpukan sampah sempat terjadi di Pasar Merjosari. (Muhammad Choirul)
Penumpukan sampah sempat terjadi di Pasar Merjosari. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto, menegaskan, pengangkutan sampah di Pasar Merjosari sudah berlangsung rutin setiap hari. Hal itu dilakukan sejak sehari sebelum pedagang meluruk Balai Kota, beberapa waktu lalu.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan ini menambahkan, pegangkutan sampah dilakukan tanpa adanya pemungutan retribusi pedagang. “Retribusi sudah dihentikan sejak 20 Desember lalu,” imbuhnya.

Tanpa pemungutan retribusi, apakah Dinas Perdagangan pembengkakan biaya operasional? “Masih ada retribusi dari pasar-pasar lain, kan ini juga kewajiban kita sebagai bentuk layanan masyarakat,” lanjutnya.

Selain itu, karena keterbatasan tenaga, Dinas Perdagangan tidak lagi membantu penyediaan tukang sapu di titik-titik berdagang. Karena itu, dia meminta para pedagang membersihkan sampah secara mandiri dan langsung mengangkutnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Merjosari.

Sejauh ini, meski sebagian pedagang dijadwalkan pindah ke Pasar Terpadu Dinoyo, Wahyu tetap mengizinkan aktivitas perdagangan berlangsung di Pasar Merjosari. “Pasar Merjosari kan saat ini masih status quo, tidak lagi dalam tanggung jawab Pemkot, jadi sementara kami biarkan,” pungkasnya.