Rektor Unisma Imbau Civitas Akademika Tidak Bermain Pokemon Go

Bermain Pokemon di Unisma (anja)
Bermain Pokemon di Unisma (anja)

MALANGVOICE – Demam Pokemon Go tengah melanda dunia, tak terkecuali civitas akademik seperti mahasiswa dan dosen pun ketularan virus game virtual berbasis GPS ini. Bahkan baru-baru ini kementerian PANRB menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Larangan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk PNS bermain game virtual berbasis Global Positioning System (GPS).

Dalam Surat Edaran Menteri PANRB No:B/2555/M.PANRB/07/2016 tanggal 20 Juli 2016, Menteri PANRB secara tegas memberitahukan kepada seluruh pimpinan di satuan kerja masing-masing untuk melarang para aparatur sipil negara bermain game virtual berbasis GPS di lingkungan instansi pemerintah.

Bagaimana dengan Universitas Islam Malang (Unisma)? Rektor Unisma, Maskuri menyatakan, meski ada surat edaran demikian, dia tidak sepenuhnya melarang.

Hanya saja, ia menghimbau kepada seluruh civitas akademik di kampus untuk menggunakan teknologi atau aplikasi game, sosial media dan sebagainya digunakan sewajarnya.

“Tapi sebaiknya manfatkan teknologi itu untuk konteks edukasi dan memperkuat disiplin ilmu,” katanya kepada MVoice beberapa menit lalu.

Ditanya soal dosen atau staf yang bermain Pokemon Go, Maskuri tidak bisa mengetahui secara pasti apakah ada atau tidak. Tapi ia mengimbau dosen dan staf tidak bermain-main apalagi saat jam kerja.

“Kami tidak bisa deteksi satu-persatu. Tapi tetap kami imbau khususnya di forum-forum besar. Kalau ada yang memang main game itu, tentu pimpinan sudah ada yang mengawasi agar diarahkan fokus pada pekerjaan saja,” tandasnya.

Salah seorang staf humas Unisma, Nikmah Avininda, mengatakan dia memang pernah bermain Pokemon Go di lingkungan kampus tapi tidak dilanjutkan lagi karena menurutnya, Pokemon Go tidak terlalu penting.

“Mending saya ngurusi kerjaan aja,” tukasnya.