MALANGVOICE – Kabar bocornya soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang santer dibicarakan di media sosial, membuat para pendidik di Kota Malang mengambil langkah antisipasi.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri, Tri Suharno, menjelaskan, pihaknya sudah mengumpulkan para kepala sekolah untuk sama-sama mewaspadai kebocoran soal itu.
“Pengawas ruangan kami minta lebih ekstra dalam mengawasi. Terutama anak dengan gerakan yang mencurigakan,” kata Tri, kepada MVoice, Kamis (23/3).
Dia menjelaskan, perlu diwaspadai juga nilai siswa yang ‘fantastis’. Artinya, jika dalam keseharian, si peserta didik memiliki prestasi yang biasa saja. Namun ketika USBN nilainya melejit. Menurut dia, hal itu harus diwaspadai.
“Perlu diambil tindakan. Tapi kan sekarang masih belum tahu, karena kunci USBN masih di provinsi. Mungkin besok baru bisa didapatkan,” tegas dia.
Sementara itu, Kepala MAN 3, Binti Maqsudah menjelaskan, dalam mengoreksi hasil USBN, dia menerapkan sistem switch correct. Artinya, hasil ujian siswa sekolah dia diperiksa oleh guru dari lembaga lain.
“Siswa MAN 3 Malang kami larang bawa hape. Jadi mereka tidak tahu hingar bingar dunia luar,” tegas dia.