Puncak Penghujan, Apa Saja yang Harus Diwaspadai?

Puncak penghujan membuat potensi hujan bisa terjadi sejak pagi hari.

MALANGVOICE – Memasuki awal Februari, sebagian besar wilayah Malang Raya memasuki masa puncak musim hujan, karenanya potensi hujan lebat akan lebih besar dari minggu lalu.

Prakirawan BMKG Karangploso, Ahmad Lutfi menjelaskan, kondisi atmosfer menunjukkan berbagai fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan.

Ini ditandai dengan kondisi monsoon Asia yang intensif disertai kondisi seruakan dingin (cold surge) yang terindikasi menguat. Bersamaan juga dengan fase basah dari fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki wilayah maritim kontinen (Indonesia).

“Selain itu daerah pertemuan massa udara terpantau terbentuk di sekitar Jawa hingga NTT,” rincinya.

Lutfi menuturkan, adanya daerah tekanan rendah di utara Australia memberikan pengaruh tidak langsung dimana di Indonesia awan hujan akan semakin banyak terbentuk.

Kondisi tersebut mengakibatkan munculnya hujan lebat yang akan dominan terjadi khususnya di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah , Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara.

“Seiring dengan hal tersebut diperkirakan potensi angin kencang, petir dan hujan es juga akan terjadi di beberapa wilayah,” rincinya.

Wilayah Malang Raya diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan dalam seminggu kedepan, dimana hujan cenderung berpeluang terjadi pada pagi dan muncul kembali pada sore hari dengan intensitas bervariasi antara sedang-lebat.

Mengantisipasi hal tersebut BMKG menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai peluang cuaca ekstrem terutama bagi wilayah yang rawan terdampak pada kejadian banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang di daerah dataran tinggi serta fenomena lainnya yang bersifat merusak.