Puasa di Malang, Apa Kata Mahasiswa Thailand Ini?

Alda dan Sany (anja)

MALANGVOICE – Beribadah puasa di Malang dan Thailand ternyata tak jauh berbeda. Zamalda, misalnya, mahasiswi semester 3 jurusan Thai Studies, International Studies Phuket (FIS) mengaku tidak merasakan banyak perbedaan.

“Jam puasanya sama. Di sana panas sekali, disini agak panas. Soal aturan puasanya sama saja. Ya ada berbuka dan ada sahur juga,” katanya kepada MVoice, siang ini.

Alda, sapaan akrabnya, menambhkan, tinggal di rumah keluarga asuhnya selama 5 minggu, ia mengaku senang, karena selama itu keluarga asuhnya selalu menyiapkan makanan enak dan bermacam-macam.

“Cuma kalo di Malang makanannya tidak sepedas makanan di Thailand. Saya suka pedas. Makanan Thailand juga lebih asin. Asin sekali,” katanya tertawa.

Namun ia merasa pengalaman berpuasa di Indonesia belum lengkap karena belum sempat merasakan salat tarawih berjamaah di masjid.

“Tidak sempat soalnya sibuk terus, latihan terus dan banyak kegiatan,” katanya terkekeh.

Lain lagi dengan Sany, mahasiswi Muslim asal Thailand ini tak pernah rewel soal makanan. Malah ia senang bisa makan di KFC dan Mc Donald karena di Indonesia Halal.

“Kalau buka puasa saya suka makan mie goreng, kalau sahur makan nasi dan omelet. Tapi saya paling suka nasi goreng,” kata Sany.

Parkeet (anja)
Parkeet (anja)
Mahasiswa asal Thailand lainnya, Parkeet, juga kecipratan suasana berpuasa meskipun dia beragama Budha. Ia mengaku harus bangun dini hari untuk sahur karena paginya orangtua asuhnya tidak menyiapkan sarapan.

“Saya ikut merasakan gimana rasanya puasa. Ikut sahur dan berbuka juga. Gak bakalan langsing, karena saya kalau makan malam banyak sekali yang dimakan,” kata mahasiswa berbadan subur ini.