Prospek Advertising di 2016 Masih Gelap

Jajaran baliho iklan di salah satu jalan protokol di Kota Malang (shuvia rahma)

MALANGVOICE – Tahun 2016 tinggal menghitung hari. Meski demikian, pelaku bisnis advertising belum mendapatkan gambaran terkait prospek bisnis di 2016. Perekonomian yang tak menentu dan kebijakan pemerintah yang belum jelas membuat bisnis periklanan di tahun depan masih gelap.

“Perekonomian global masih belum menunjukkan tanda-tanda pulih, di dalam negeri pun, belanja iklan menurun drastis khususnya untuk iklan luar ruangan. Ditambah lagi adanya kebijakan pembatasan iklan mempersempit ruang gerak bisnis advertising,” kata Ketua Asosiasi Advertising Malang (AAM), Rachmad Santoso.

Ia menjelaskan, AAM sejatinya sudah berancang-ancang untuk mengambil beberapa langkah strategis untuk meningkatkan bisnis advertising Malang, salah satunya mengganti model untuk baliho. Sayangnya, kebijakan pemerintah belum juga ditetapkan sehingga pelaku bisnis memilih untuk menunggu.

“Semoga tidak sampai ada moratorium perjanjian ijin iklan. Jika ada moratorium langsung habis advertising di Malang,” imbuh Pemilik Jade Indopratama ini.

Moratorium bisnis periklanan biasanya dikarenakan pemerintah setempat hendak melakukan penataan ulang spot iklan di ruang publik, Rachmad mencontohkan, langkah tersebut sudah dilakukan di Banyuwangi dan Denpasar.

“Denpasar moratoriumnya sampai 4 tahun. Surabaya juga pernah, tapi moratorium hanya sebentar saja. Saat ini penataan spot iklan di kota tersebut cukup bagus,” imbuhnya.