Pimpin KNPI, Abud Ingin Kembalikan Spirit Cinta Tanah Air

Ketua KNPI Kota Malang terpilih, Hutama Budi Hindrarta, bersama pengurus OKP. (Miski)

MALANGVOICE- Menakhodai organisasi semacam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bukanlah hal mudah. Hal itu diakui Hutama Budi Hindrarta, yang terpilih sebagai ketua. Ia bersyukur dipercaya mampu mengayomi dan mengakomodir Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang ada di bawah naungan KNPI.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) itu berjanji segera melakukan konsolidasi dengan para pengurus OKP, sebagai langkah awal menentukan arah organisasi ke depannya.

“Cukup banyak organisasi dengan latar belakang dan fokus berbeda, maka konsolidasi menjadi penting, guna menyamakan persepsi,” katanya, saat berbicang dengan MVoice.

Sebagai wadah organisasi, ia berharap KNPI tidak kalah dengan OKP yang dinaungi saat ini. Sebab itu ia bertekad menghadirkan KNPI sebagai rumah yang teduh dan diminati organisasi kepemudaan.

“Untuk itu tentu harus punya nilai tawar lebih, sehingga mendapat tempat yang semestinya. Jika tidak, maka hanya akan menjadi OKP kesekian, karena OKP sudah memiliki pangsa dan kegiatan masing-masing,” tutur pria berkacamata ini.

Mantan Ketua BEM Fakultas Hukum UB ini, menilai, mengawal proses pembangunan di daerah sangat penting. Sudah semestinya, sebagai organisasi yang diayomi negara mampu memberi imbal balik, berupa program kerja sinergi dengan pemerintah, serta menjalin relasi dengan stake holder.

Terlepas dari itu semua, lanjut pria yang biasa disapa Abud itu, menggelorakan kembali cinta Tanah Air di kalangan pemuda akan menjadi prioritas selama ia menahkodai KNPI Malang.

Abud bahkan bertekad merangkul semua organisasi kepemudaan yang belum tergabung di bawah KNPI. “Cinta Tanah Air, sesuai cita-cita pendiri bangsa, pemuda harus mengerti fungsi dan tanggung jawabnya,” jelas pria yang kini menempuh Magister Kenotariatan UB itu.

Belum lagi awal 2016 nanti sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tentu menjadi tantangan bagi para pemuda, apakah bisa survive atau sebaliknya. “Saya kira masih banyak pemuda yang belum mengerti dan paham dampaknya. Nah, melalui KNPI kita sadarkan kembali,” tuturnya.-