Petakan Titik Rawan Narkoba, BNN Akui Kekurangan Anggota

Kepala BNN saat menyampaikan materinya. (fathul)

MALANGVOICE – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang, AKBP I Made Arjana, menyayangkan rasio pegiat BNN yang sangat kurang bila dibandingkan dengan warga yang rentan menjadi penyalahguna narkoba.

Saat ini, rasio yang adalah setiap 1 pegiat BNN harus berhadapan dengan 1400 warga rentan. Padahal rasio idealnya adalah setiap 1 pegiat berurusan dengan 200 warga saja. Ditambah warga yang rata-rata masih belum sadar sepenuhnya membela BNN.

“Makna penting pertemuan kita adalah mengatasi hal itu. Dengan sinergitas antara pemerintah dan kepolisian, pasti bisa diatasi,” kata Made dalam Rapat Kerja dan Pemetaan Pemberdayaan Alternatif di Wilayah Rawan Kabupaten Malang.

Apalagi, lanjutnya, modus peredaran narkoba saat ini bisa melalui berbagai cara. Bisa juga menggunakan cara-cara yang tidak umum guna mengecoh petugas. Kalau tidak jeli dan waspada, maka petugas benar-benar akan kecolongan.

Dengan rapat koordinasi itu, mantan Kepala BNN Trenggalek ini berharap bisa dirumuskan cara-cara taktis mencegah peredaran narkoba. “Sekarang bisa juga beli lewat online. Mereka menghindari memegang narkoba agar tidak dapat ditangkap,” ujar Made.

Ia meminta seluruh undangan supaya waspada dengan tingkah laku anak-anaknya. Menurutnya, saat anak mengalami perubahan tidak wajar, seperti sulit konsentrasi, takut berlebihan, mulai menjual barang-barang, harus diwaspadai.