Pesta Durian Desa Pait, 1500 Buah Ludes

Beberapa durian istimewa yang diperlombakan dalam Pesta Durian
Beberapa durian istimewa yang diperlombakan dalam Pesta Durian (istimewa)

MALANGVOICE – Pesta buah durian di Desa Pait, Kecamatan Kasembon, dihadiri ribuan pengunjung, pagi ini (Minggu, 7/2/2016). Disiapkan 1500 buah untuk memuaskan pecinta durian dari berbagai daerah yang datang ke sana.

Ribuan durian ini dijejer di panggung besar dengan hiburan musik. Sebelum masuk panggung, pengunjung akan disuguhi belasan tumpuk durian yang dijual murah. Sehingga warga yang tak kebagian, dapat membelinya on the spot.

Panitia Pesta Durian, Dian Wahyuni, mengatakan, ada 1000 lembar tiket yang disiapkan panitia dalam acara itu. Sebanyak 450 lembar sudah terjual online, dan sisanya dijual di lokasi acara karena pesertanya membeludak.

“Awalnya satu tiket kita hargai Rp 15 ribu untuk 200 pembeli pertama. Tapi karena permintaan membeludak, akhirnya kami tambah dengan harga Rp 25 ribu per lembar. Antusiasme pengunjung luar biasa,” jelas Dian.

Pengunjungnya pun bukan hanya dari Malang, tapi datang pula dari Kediri, Surabaya, Bogor, hingga ujung barat Pulau Jawa, Banten. Sebagai agenda pertama kalinya, Pesta Durian ini sudah dapat dijual sebagai pilihan destinasi wisata.

“Kami ingin mengangkat pula nama Durian asal Desa Pait. Yang terkenal adalah Durian Jingga karena telah diteliti seorang doktor dari UB. Di sini juga ada Durian Ori, Durian Gentaru, dan Durian Wingit,” imbuh Dian.

Selama ini, durian yang dihasilkan Desa Pait hanya dijual sendiri-sendiri dengan kontrol harga dari Paguyuban Petani dan Penjual Durian. Dian berharap, dengan acara ini, nama Durian dari Desa Pait dapat melegenda sehingga meningkatkan penghasilan petani sekitar.

“Dulu beberapa penjual sempat membuat citra durian kita turun. Karena masih mentah dijual di pinggir jalan, lalu alasan lupa tidak membawa pisau. Sehingga ketika dibawa pulang oleh pembeli, mereka dikecewakan. Padahal penjual harus menjadi sumber informasi terpercaya,” keluh Dian.

Ke depan, penjual yang bukan warga Desa Pait dilarang berjualan di sekitar desa tersebut. Kecuali berjualan di sekitar Ngantang hingga Pujon, hal itu tidak masalah. “Kami lakukan ini demi menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap durian Desa Pait,” tandasnya.