Pesan untuk Mahasiswa Rantau

Pesan untuk Mahasiswa Rantau
Pesan untuk Mahasiswa Rantau

Oleh: Andreansyah Ahmad *)

Jauh kau melangkahkan kaki hingga tiba di Kota Malang, membawa sejuta impian untuk kau raih di tanah orang. Untuk menyambung pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kau tinggalkan kampung halaman tercinta. Dengan semangat tinggi dan diiringi do’a kedua orang tua kau sebrangi lautan biru samudera hindia.

Tangis bahagia kedua orang tua melihat anak-anaknya pergi jauh demi sebuah pendidikan. Orang-oramg desa pun berharap, ketika kau kembali ke tanah kelahiranmu membawa sebuah misi perubahan demi kesejahteraan masyarakat. Karena sarjana adalah gelar yang sangat berharga.

Malang merupakan salah satu kota yang dijuluki sebagai Kota Pendidikan di Indonesia. Ada banyak perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Di tempat ini pula kalian bisa bertemu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, bahkan banyak juga yang berasal dari luar negeri. Berbagai macam bahasa akan kalian dengar, berbagai suku berbaur. Bisa dikatakan, inilah miniatur Indonesia di Jawa Timur.

Sebuah kehidupan baru yang sangat berbeda dengan kampung halaman. Berbagai macam pengalaman dan kegiatan kalian ikuti. Menjadi aktivis-aktivis mahasiswa, sehingga kalian lupa akan tanah kelahiran. Kalian terlalu sibuk di kota orang, dan terlena dengan kehidupan kota. Oh nak, ingatlah niat sebelum kau berangkat kesini. Jangan pernah berniat untuk tidak kembali ke tanah kelahiran.

Jangan kau ikuti jejak orang yang telah menjadi penghianat bagi daerah asalnya. Janganlah terlalu sibuk dengan urusan politik, sehingga kau lupa akan pembangunan di kampung halaman mu. Jaga identitas suku mu, jaga etika yang telah diajarkan nenek moyang mu.

Kalian merantau bukan untuk melupakan segalanya,  tetapi juga untuk menjaga dan saling menghornati keberagaman, suku, bahasa, dan budaya. Jangan hanya karena salah paham kalian bertikai dengan suku lain. Tunjukkan bahwa kita Bhinneka Tunggal Ika. Ingat nak, kalian di kota orang.

Nak, setelah kau meraih toga dan gelar sarjana nanti. Segeralah kembali ke kampung halaman mu, jangan biarkan potensi wisata daerah ini dieksploitasi orang asing. Ajarkanlah ilmu dan pengalaman yang kau dapatkan di tanah rantau kepada orang-orang desamu. Kau tau sendiri, pendidikan di tempat ini masih terpuruk, karena tidak meratanya pembangunan.

Besar harapan kami kepadamu nak, kami tak peduli berapa biaya yang terkuras dari kantong. Kami hanya ingin kalian merantau dan kembali menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.

Jangan kecewakan orang-orang di desamu ini. Mereka menanti misi perubahan yang kau bawa.

*) Mahasiswa FKIP Unisma