Persiapan Kian Matang, Petinju Andalan d’Kross BC Tunggu Kepastian Lawan

d'Kross BC Balas Kunjungan Latgab Marinir

Kunjungan balasan d'Kross BC di Sidoarjo. (d'Kross BC for MVoice)
Kunjungan balasan d'Kross BC di Sidoarjo. (d'Kross BC for MVoice)

MALANGVOICE – Persiapan dua petinju andalan d’Kross BC, Hero Tito dan Rivo Rengkung, kian matang jelang partai internasional di Solo, pada pertengahan Mei 2017 mendatang. Hal itu tercermin usai keduanya bertandang ke markas Sasana Amphibi di Brigif 1 Marinir, Sidoarjo, Selasa (21/3).

Pelatih d’Kross BC, Widodo, menegaskan, kedua anak asuhnya sudah cukup siap menyongsong kejuaraan dunia di ‘kandang’ Presiden Joko Widodo tersebut. Besar kemungkinan, Hero Tito maupun Rivo Rengkung menghadapi lawan asal Australia atau Thailand.

“Mereka maksimal dalam latihan. Sekarang kami tinggal menunggu kepastian lawan saja supaya bisa mempelajari karakter dan gaya bertinju sang lawan nanti,” terang pria yang juga menjabat Komisi Teknik Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jawa Timur ini.

Sementara itu, Ketua Pertina Jatim, Dr Drs Wiyono MM, serta Dewan Penasehat Pertina Jatim, Kolonel (Mar) Suliono, ikut memantau jalannya sparing antar petinju. Suliono juga mengamati perkembangan Hero dan Rivo.

Hal senada pun diungkapkan. Hero dan Rivo dinilai memiliki persiapan cukup baik. Kendati begitu, tren positif ini tidak boleh dibiarkan stagnan bahkan menurun.

“Namun karena waktu kejuaraan sudah semakin dekat, maka mereka harus mengoptimalkan persiapan dengan meningkatkan intensitas sparing menghadapi lawan sepadan,” beber Kolonel Marinir Suliono.

Terkait latihan gabungan yang terselenggara, sejumlah petinju amatir dan profesional dari Brigif Pasukan Marinir 1 Sasana Amphibi BC dan Yon Bekang Divif 2 Kostrad juga turut serta. Sedikitnya 14 petinju amatir turut ambil bagian.

“Sparing seperti ini bagus bagi petinju untuk mengasah naluri tanding dan pelatihnya juga bisa mengukur kemampuan anak didiknya. Apalagi melibatkan petinju berbagai jenjang, mulai amatir hingga profesional dan dari beberapa satuan,” imbuh Suliono.

Kolonel yang notabene arek asli Polehan, Malang itu mengusulkan agar latgab semacam ini harus lebih sering digelar untuk membina bibit-bibit potensial di Malang hingga Surabaya, atau Jawa Timur pada umumnya.

Owner d’Kross BC, Ade Herawanto, menilai, banyak manfaat dipetik dari latihan gabungan. “Selain menjadi ajang untuk sparing dan mengukur kemampuan petinju, diharapkan juga bisa menjadi sarana untuk memantau potensi petinju daerah,” sambung Sam Ade d’Kross yang juga Ketua Federasi Tinju Indonesia (FTI) Jatim.

Pendapat senada diamini Kapten (CBA) Benny Purwanto dari Yon Bekang Divif 2 Kostrad.
“Sekaligus juga menjadi ajang silaturahmi antar satuan dan sasana, sehingga ke depannya para petinju binaan kami bisa mendapatkan jam terbang bertanding lebih banyak dan semakin siap menghadapi level professional,” tandasnya.