Persema Malang: Keberadaan Persema 1953 Bukan Bentuk Dualisme

CEO Persema Malang, Didied P Affandy.

MALANGVOICE – Manajemen Persema Malang makin optimis mampu mengembalikan timnya berkompetisi pada kancah sepakbola nasional. Berbagai upaya dilakukan, termasuk pendekatan dengan sejumlah pihak.

CEO Persema Malang, Didied P Affandy, menegaskan, timnya memiliki kans besar kembali ke kompetisi profesional, mengingat tidak ada dualisme di tubuh Persema. Kondisi itu menjadi nilai lebih, dibanding situasi klub lain yang sempat terhukum PSSI.

Dari tujuh klub yang disebut-sebut mengalami pemutihan sanksi, beberapa di antaranya sempat atau masih mengalami dualisme, seperti Arema Indonesia, Persipasi Bekasi, dan Persebaya Surabaya. Permasalahan itu yang disinyalir mempersulit mereka kembali bermain di kompetisi profesional.

(Baca juga: Apresiasi Keputusan Exco, Persema Kawal Pemutihan Sanksi)

Terkait keberadaan Persema 1953 yang berkompetisi di Liga Nusantara, dia menegaskan hal itu bukanlah bentuk dualisme.

“Kami tidak menganggap ini dualisme. Selain beda kasta, Persema 1953 ini kan sifatnya pembinaan di bawah Asosiasi PSSI Kota Malang,” katanya, dihubungi MVoice beberapa menit lalu.

Didied juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Ketuas Asosiasi PSSI Kota Malang, Lukman Al Karim atau yang akrab disapa Gus Lukman.

Dari hubungan itu, lanjutnya, kedua belah pihak sudah berkomitmen tidak mempermasalahkan keberadaan dua klub yang memiliki kemiripan nama ini.

“Untuk Persema 1953, kami menganggap mereka bagian dari kami. Secara probadi kami sudah bertemu Gus Lukman. Prinsipnya beliau mendukung kami,” tandasnya.

Didied juga menganggap keberadaan Persema 1953 sebagai hal positif, mengingat status tim itu yang berkompetisi di Liga Nusantara yang notabene kompetisi amatir. “Itu nanti bagus untuk pembinaan pemain-pemain muda,” tegasnya.