Pernikahan Dini Jadi Tantangan Program Keluarga Berencana

MALANGVOICE – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menyoroti banyaknya kasus perceraian yang terjadi di masyarakat akibat pernikahan dini. Padahal hal itu harus dihilangkan dalam program Keluarga Berencana.

“Memang di Jawa Timur kasus perceraian besar padahal hal itu harus dicegah. Makanya anggota KB harus sering sosialisasi dan mengawasi anggotanya agar tidak terjadi perceraian,” ungkap Wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu.

Ia masih mengingat data yang pernah dilihatnya, setiap tahunnya di Jawa Timur ada 500 ribu pasangan baru yang menikah. Dari jumlah itu, kurang lebih 90 ribunya melakukan perceraian.

“Seluruh keluarga harus memiliki ketahanan keluarga, atau dalam ilmu KB-nya, pembangunan keluarga. Karena pendidikan keluarga menjadi penting dalam hal memperkokoh hubungan agar tidak cerai,” sambungnya.

Ditambahkan Pj Bupati Malang, Hadi Prasetyo, mengatakan, Kabupaten Malang menyumbang kasus terbanyak di Jawa Timur soal perceraian. Sebabnya juga kebanyakan pernikagan dini.

“Mari kita jaga keutuhan keluarga, jangan sampai ada yang cerai. Anak-anak kita dijaga, pernikahan dini juga dihindari. Minimal usia 21 untuk perempuan ya. Karena kita ini nomor 2 banyaknya se nasional, dengan nomor satu juara bertahan di Indramayu,” tandas Hadi.