Perguruan Tinggi Berlomba Jadi World Class University

Rektor Unida (anja)
Rektor Unida (anja)

MALANGVOICE – Jumlah mahasiswa asing yang mengampu pendidikan di Indonesia selalu bertambah setiap tahun. Tahun 2019, Kemenristek Dikti menarget 20.000 mahasiswa asing datang ke Indonesia. Seiring dengan itu, kini beberapa perguruan tinggi di Kota Malang berlomba menuju World Class University.

Universitas Negeri Malang misalnya, menyiapkan segi layanan terbaik mulai dari akademik maupun non-akademik. Pertama, UM menyiapkan sistem rekruitmen luar dan memerluas jaringan/mitra.

Rektor UM, Roffiudin, mengatakan UM sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi kelas dunia dari Amerika, Eropa, Timur Tengah dan negara-negara Asean lainnya.

“Dalam kurun waktu tiga tahun mendatang, kami targetkan jumlah mahasiswa asing di UM mencapai 300 orang,” katanya kepada MVoice.

Kedua, UM bekerja sama dengan kantor imigrasi dan Kemenristek Dikti untuk mempermudah proses pengurusan visa pelajar.

“Selain itu UM juga bermitra dengan warga Malang untuk menjadi volunteer atau host family yang menampung mahasiswa asing. Kami usahakan satu keluarga satu mahasiswa,” tukasnya.

Terpisah, Rektor Universitas Wisnuwardhana Malang (Unida), Prof Dr Sukowiyono, mengatakan tidak semua kampus bisa leluasa menerima/mendatangkan mahasiswa asing. Selain terkendala biaya, beberapa kampus juga tidak memiliki SDM yang cukup untuk mengelola program internasional.

“PTS dan PTN itu selalu punya kendala di biaya dan SDM. Di Unida misalnya, ya masih terkendala biaya,” tandasnya saat ditemui MVoice.

Meski demikian, Unida telah bekerja sama dengan Korea, Kanada, Selangor dan Timor Leste untuk program Summer Course

“Summer course saja program internasionalnya. Timor Leste juga lahan yang bagus untuk program pertukaran atau summer course. Saat ini, mahasiswa asing yang datang ke Unida dari Timor Leste,” tutupnya.