Perbaikan Gorong-gorong, Pakar Pengairan: Jangan Mementingkan Estetika Saja!

Dekan FT UB saat ditemui MVoice (anja)
Dekan FT UB saat ditemui MVoice (anja)

MALANGVOICE – Tahun ini, pemerintah Kota Malang gencar melakukan perbaikan gorong-gorong. Namun, menurut Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Dr Ir Pitojo Tri Juwono MT, pembangunan gorong-gorong di Kota Malang terlalu mementingkan aspek estetika, kurang memperhatikan aspek fungsi.

Gorong-gorong yang seharusnya dibuat resapan air, malah dicor atau ditutup beton. Yang harusnya meresap air dalam jumlah banyak, malah menjadi kedap air.

“Biar bagus, semua di cor, trotoar yang semuala ada tanah dicor biar rapi. Lha gorong-gorong kok dicor. Padahal airnya bisa meresap sebagian ke tanah lho. Kalau dicor, airnya kemana dong? Makanya banjir,” kata Pitojo saat ditemui MVoice beberapa menit lalu.

Pitojo juga mengingatkan para pengembang dan pengelola real estate atau perumahan untuk memperhatikan drainase mereka.

“Jangan sampai ya bagian di perumahan itu kering, semua di cor, tidak banjir, lha tapi airnya melubar ke lingkungan sekitarnya tumpah ke jalan-jalan lingkungan warga lain,” tandas pria yang juga pakar teknik pengairan ini.

Ia menyarankan, agar setiap masyarakat, pengembang real estate atau pebisnis, dan pemerintah bekerja sama dan komitmen serius untuk memperhatikan drainase di sekitanya.

“Jangan individualis, punya pikiran ‘yang penting rumah saya tidak banjir’. Tapi, seharusnya bergerak membuat resapan dirumah seperti sumur resapan, taman vertikal, dan mengupgrade drainase mulai sekarang. Bukan soal teknis saja yang harus diperbaiki, tapi juga culture,” tuturnya.