Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Harus Libatkan Industri

Workshop Penyusunan kurikulum (istimewa)

MALANGVOICE – Menindaklanjuti Peraturan Menristek DIKTI no. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi(SNPT), maka Program Studi Teknik Industri mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum Teknik Industri Berbasis KKNI pada 4 Agustus 2016 yang diikuti oleh 45 peserta dari Program Studi Teknik Industri Jawa Timur.

Workshop2“Kami ingin senantiasa berbenah dan belajar. Karena itu kami mengundang pembicara untuk memberikan wawasan penyusunan kurikulum. Namun demikian, kami tidak ingin belajar sendirian sehingga kami undang rekan-rekan dan kolega dari Prodi Teknik Industri seluruh Jawa Timur untuk bersama-sama belajar,” kata Kepala Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung., Yurida Ekawati ST MCom

Peserta datang dari Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Pasuruan, bahkan Banyuwangi. Bertindak sebagai pembicara adalah Ketua BKSTI (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia),Ir TMA Ari Samadhi

BKSTI merupakan Konsorsium Program Studi Teknik Industri di Indonesia, yang salah satu fungsinya adalah menetapkan standar kurikulum Program Studi di Indonesia.

“BKSTI membantu program Teknik Industri untuk menetapkan kompetensi lulusan standar, namun program studi bisa memberikan kompetensi tambahan bagi mahasiswa/lulusan sesuai dengan warna khas dan kebutuhan daerah masing-masing,” jelas pembicara yang merupakan dosen Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

“Industri harus dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan kurikulum dan profil lulusan,” paparnya lagi.

Workshop3Menurutnya, semua bertujuan agar lulusan Teknik Industri cepat diserap lapangan kerja, dan dapat survive,bahkan berprestasi di tempat kerjanya.

“Standar kurikulum yang ditetapkan oleh BKSTIsudah disusun dengan melibatkan para praktisi industri, serta sudah berbasis Outcome (OBE) atau Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), namun sekali lagi kampus masing-masing bisa menambahkan kualifikasi atau profil lulusan lainnya untuk semakin melengkapi kualifikasi standar,” tambah dia.

Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung, selain mengacu ke standar kurikulum yang sudah ditetapkan BKSTI, memperlengkapi profil lulusannya dengan kompetensi Tribahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Mandarin) dengan sertifikasi internasional HSK serta TOEIC, kompetensi IT,serta kompetensi profesional seperti CISCA (Supply-Chain Management).