Penyandang Disabilitas Dapat Sosialisasi Pilwali Batu, KPU: Mereka Punya Hak Sama

Siswa SLB Eka Mandiri ketika mendapat sosialisasi Pilwali Batu.(Miski)

MALANGVOICE – Siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Eka Mandiri Kota Batu, antusias mengikuti sosialisasi Pilwali, Selasa (15/11), pagi.

Anak-anak disabilitas itu didampingi orang tua beserta guru pendampingnya. Dengan beralaskan terpal, siswa-siswi lantas lesehan di halaman sekolah. Tidak sedikit yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari Ketua KPU, Rochani.

Ketika ditanya kapan pelaksanaan Pilwali berlangsung?, berapa Paslon yang maju?, serta siapa yang boleh memilih?. Dengan sigap dan spontan siswa mengangkat tangan sembari menjawab dengan benar.

Kemudian, perwakilan siswa melakukan simulasi. Mulai dari mendapatkan surat suara, mencoblos di bilik suara, melipat surat, memasukkan surat ke kotak suara hingga jari kelingking dibumbui tinta ungu, sebagai tanda bukti telah mencoblos.

siswa-slb-eka-mandiri-ketika-mendapat-sosialisasi-pilwali-batu-miski3

Sorak sorai dan tepuk tangan pecah saat siswa selesai mempratekkan dengan benar.

Di SLB Eka Mandiri terdapat 90 orang siswa. Hanya 22 siswa yang sudah mencukupi secara usia atau berhak menggunakan hak pilih.

Ketua KPU, Rochani, mengatakan, berdasarkan Daftar Pemilih Suara (DPS) ada 92 pemilih disabilitas. Kendati jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi menjadi perhatian khusus KPU.

Dengan menyusuri kantong-kantong disabilitas, diharapkan partisipasi meningkat dalam menentukan pemimpin ke depannya.

“Penyandang disabilitas punya hak dan kesetaraan sama untuk menggunakan hak pilih. Mereka juga wajib mendapat perlakuan sama dan adil seperti warga normal lainnya,” kata dia.

Sedangkan bagi pemilih tunanetra, setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan disedikan template khusus.

Pihaknya akan membentuk relawan demokrasi kelompok disabilitas. Pasalnya, mereka punya metodologi sendiri dalam penyampaian informasi, sehingga materinya tersampaikan secara baik.

“Kami butuh pendamping relawan disabilitas, supaya sosialisasi dari kami tersampaikan dengan benar,” jelas dia.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, untuk perekaman E-KTP bagi penyandang disabilitas. Hal ini turut membantu supaya penyandang disabilitas dapat memilih, karena syarat memilih sudah melakukan perekaman.

Dalam sosialisasi tersebut, penyelenggara mendorong siswa agar berani menggunakan hak pilihnya. Memiliki keterbatasan fisik, lanjut Rochani, bukan menjadi halangan untuk memilih.

“Mencoblos dan memilih itu menyenangkan, jadi jangan takut datang ke TPS,” ajak Alumnus Universitas Brawijaya ini.

KPU mengajak semua orang tua penyandang disabilitas supaya tidak malu mengantarkan anaknya ke TPS.

Dalam beberapa studi, banyak orang tua yang malu mengantar anaknya dan beranggapan tidak penting berpartisipasi dalam Pilkada. Padahal, satu suara sangat berharga dalam menentukan lima tahun ke depan.

“Kami mengajak orang tua supaya tidak malu dan mendukung anaknya. Mereka adalah anak-anak luar biasa, tidak semua orang tua dititipkan anak-anak seperti ini oleh Allah,” paparnya.

Sementara, Kepala SLB Eka Mandiri, Endang Retno Titik Wulan, mengungkapkan, dari 22 siswa tersebut baru sebagian telah mengurus E-KTP.

Siswa penyandang disabilitas terdiri Tunagrahita, Tunarungu, Tunadaksa, dan Autis.

siswa-slb-eka-mandiri-ketika-mendapat-sosialisasi-pilwali-batu-miski2

“Sebenarnya ada 26 siswa yang cukup secara usia, tapi sebagian dari mereka ada yang pindah ke SLB negeri,” katanya.

Saat ini, siswa-siswi tersebut belum terdaftar di DPS. Pihaknya telah menyerahkan nama-nama dan berkas siswa ke KPU, supaya dibantu mengurus E-KTP.

“Sangat bermanfaat sosialisasi ini, karena sedikit siswa yang paham apa itu Pilkada,” ujarnya.

Hadirnya penyelenggara Pilkada bisa mendorong semangat siswa. Bisa dikatakan, siswa-siswa merasa bangga dan punya hak sama untuk memilih.

“Anak-anak bangga pastinya, karena mereka punya hak sama seperti warga normal lainnya,” jelasnya.

Bahkan, pihak sekolah dengan eutin mengimbau siswa dan orang tua supaya senantiasi berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Di antaranya, Pileg, Pilpres, Pilgub dan Pilwali.

“KPU cukup rutin datang ke sekolah untuk sosialisasi Pilkada, tapi kami tidak menampik jika partisipasinya kurang maksimal selama ini. Kami harap di Pilwali ini partisipasi siswa lebih baik,” pungkas dia.

Sekadar diketahui, jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) dalam Pilwali Batu sebanyak 149.728 orang.