Pentingnya Mengenal Energi Elternatif Sejak Dini

Anak SD dan solar cell. (istimewa)

MALANGVOICE – Konsep energi alternatif sebaiknya diperkenalkan sejak dini. Menurut Eka Maulana ST MEng, dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), hal itu perlu untuk mengubah mindset anak-anak agar tidak selalu bergantung pada sumber energi konvensional.

“Sumber energi aternatif bermacam-macam, tetapi yang melimpah di Indonesia adalah tenaga matahari. Ini mengubah paradigma masyarakat tentang energi alternatif listrik,” kata Eka, saat ditemui MVoice, beberapa menit lalu.

FT-UB memulai memperkenalkan konsep edupreuner piranti elektroknik berbasis panel surya kepada sekolah dasar (SD). Kemarin, 83 siswa SD Surya Buana terlibat dalam kelas pengenalan energi alternatif dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga surya.

Solar Cell2

“Kemarin, peserta dibekali materi praktek lapangan berupa pengukuran energi listrik yang dihasilkan dari proses konversi energi matahari,” tambahnya

Lebih lanjut, kegiatan pengenalan energi alternatif panel surya ini direncanakan dilakukan secara berjenjang. Mulai dari level SD, masyarakat umum, bahkan hingga pemerintah. Hal ini sebagai upaya jurusan TE-UB untuk mendukung wacana sistem Micro Smart Grid Technology Design (sistem sumber tenaga listrik mandiri).

“Untuk mendukung smart grid dibutuhkan penerapan panel surya yang banyak. Maka kami menghimpun dukungan dari bawah untuk menumbuhkan mindset dan akhirnya berkembang bersama,” papar alumni Mizayaki University ini.

Eka menjelaskan, potensi tenaga matahari di Indonesia sangat besar dengan rata-rata 4,8 kW/hari/m2. Dengan potensi ini, cukup untuk mensuplai kebutuhan listrik rumah tangga dengan mandiri.

Namun untuk membuat sistem yang besar masih terkendala biaya. Hal ini disebabkan dukungan dan industri solar cell di Indonesia belum tersedia.

“Seandainya kalau buat sendiri bisa lebih murah. Nah, negara-negara maju sih sudah menerapkan,” tutupnya.