Penting, Manajemen Penyakit Tanggulangi Sakit Nyeri

Fakultas Kedokteran UB dan Puskesmas di Kota Malang memberi pemahaman dampak penyakit nyeri. (Bagian Humas Pemkot Malang)
Fakultas Kedokteran UB dan Puskesmas di Kota Malang memberi pemahaman dampak penyakit nyeri. (Bagian Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Salah satu konsultan penyakit nyeri, dr Ristiawan, mengatakan, manajemen penyakit hadir sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Karena, hidup dengan rasa nyeri dalam waktu yang lama membuat kualitas hidup seseorang menurun.

“Tidak hanya para orang tua yang mengalami keluhan nyeri, namun juga mereka yang disebut muda tak luput dihinggapi penyakit ini,” ujar Ristiawan.

Ia menambahkan, dalam beberapa kali acara bakti sosial yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya bersama Puskesmas di Kota Malang, para dokter ahli penyakit nyeri yang bertugas, melakukan diagnosa satu persatu kepada para pasien yang hadir.

Para dokter mengecek tipe dan skala nyeri yang diidap seseorang. Beberapa pasien yang mengidap nyeri dengan skala yang tinggi dirujuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya di RSSA.

“Belum banyak rumah sakit yang memiliki poli nyeri anestesi, dan salah satunya yang sudah memiliki fasilitas itu adalah RSSA dengan terapi menggunakan radiofrequency,” tukasnya.

Ahli pain internasional dari Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Husni Tanra, menjelaskan, penyakit nyeri merupakan pengalaman yang diterjemahkan oleh otak, dan penyakit itu berbeda setiap orang baik dari faktor usia maupun jenis kelamin.

“Perempuan paling mudah merasa nyeri tetapi paling toleran terhadap rasa nyeri karena endurance mereka sangat tinggi, sebaliknya terjadi pada laki-laki,” bebernya.