Pengelola Museum Harus Paham Cara Kelola Koleksi

Ketua Yayasan Inggil, Dwi Cahyono. (Deny)

MALANGVOICE – Pengelola museum ternyata harus paham bagaimana cara mengelola koleksi, sehingga tidak rusak atau hilang. Koleksi dalam museum harus benar-benar terjaga, karena termasuk benda langka dan dilindungi.

Demikian dikatakan Ketua Yayasan Inggil, Dwi Cahyono, saat memberi materi pada seluruh pengelola museum se Jatim, Senin (5/9), di Rumah Makan Inggil.

Dwi Cahyono yang akrab dipanggil Yono itu juga mengatakan, saat ini hampir semua pengelola tidak tahu cara merawat koleksi museum. Padahal semua peraturan sudah ada di The International Council of Museum (Icom). Setiap koleksi harus diberi katalog sebelum dipajang hingga reparasi jangan sampai hancur.

Kepada seluruh peserta yang mewakili 42 museum di Jatim, Yono mencontohkan bagaimana cara ia mengelola Museum Malang Tempo Doeloe.

“Jadi semua ada tata cara dan pertanggung jawaban, sebagian masih belum mengerti hal itu,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Museum Indonesia Jatim.

Intinya, Yono berharap, dari enam museum yang ada di Malang, terdekat bisa menjaga koleksi yang ada, sehingga bisa jadi panutan pada museum lain. Ia juga berharap orang tidak sembarangan menamai sebuah tempat dengan kata museum, karena banyak peraturan yang harus dipenuhi.

“Semua bisa jadi museum, tapi ya harus sesuai syarat, jangan asal-asalan. Pemahaman museum harus benar,” tutupnya.