Ini Pengakuan Wali Kota Batu Soal Mutasi Pejabat

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.(miski)
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.(miski)

MALANGVOICE – Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, menegaskan tidak ada praktik pungutan selama proses mutasi maupun pengangkatan pejabat.

Pengakuan tersebut seiring dibentuknya Tim Saber yang digagas Inspektorat Pemkot Batu. Nantinya, Tim Saber akan bekerja dalam mengawasi adanya praktik Pungutan Liar (Pungli).

“Ini dibentuk mengikuti langkah pusat. Padahal, dari dulu saya sudah membentuk sistem. Jika ada yang mengatakan mutasi pejabat ada pungutan, itu salah dan tidak benar,” kata ER, sapaan akrabnya.

Politisi PDIP ini meyakinkan bahwa mutasi murni dilakukan secara terbuka, melalui tim Baperjakat. Tidak ada yang ditutup-tutupi selama proses menentukan pejabat untuk ditempatkan di SKPD yang dimaksud.

“Silahkan tanya langsung ke pejabatnya, apa pernah saya pungut biaya. Pejabat yang ditunjuk dan diberi amanah disesuaikan dengan kualitasnya,” tegas suami Dewanti Rumpoko ini.

Sama halnya saat pembahasan APBD. Molor dan kerap tertundanya pengesahan APBD tidak lain karena dikaji dan dicermati ulang, menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

“Mana yang prioritas untuk rahun ini, sehingga anggaran difokuskan pada program tersebut. Bahkan, APBD yang sudah didok langsung disosialisasikan ke masyarakat,” beber dia.

Bahkan, Wali Kota dua periode ini mengaku selama memimpin Kota Batu tidak pernah melakukan korupsi, maupun mark up proyek secara berjemaah.

Apakah ada kebijakan dan program efouria dan hura-hura semata selama ini. Tidak kan, justru APBD dialokasikan maksimal ke masyarakat. Pendidikan, kesehatan, belum lagi insentif guru ngaji, Linmas, RT dan RW serta kelompok masyarakat lainnya.

“Mungkin kesalahan administrasi, iya. Makanya setiap perencanaannya dibuat kajian lebih dulu. Untuk pelaksanaannya pun disiapkan tim,” pungkas dia.